Rabu 07 Oct 2020 23:39 WIB

Klaster Keluarga Dominasi Kasus Covid-19 Baru di Tulungagung

GTPP Covid-19 Tulungagung menyebut penularan keluarga dominasi kasus disana

Petugas gabungan melakukan operasi penegakan disiplin penggunaan masker di Tulungagung, Jawa Timur. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengidentifikasi sembilan klaster keluarga yang mendominasi munculnya kasus baru COVID-19 di daerah itu selama 18 bulan terakhir.
Foto: Destyan Sujarwoko/ANTARA
Petugas gabungan melakukan operasi penegakan disiplin penggunaan masker di Tulungagung, Jawa Timur. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengidentifikasi sembilan klaster keluarga yang mendominasi munculnya kasus baru COVID-19 di daerah itu selama 18 bulan terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengidentifikasi sembilan klaster keluarga yang mendominasi munculnya kasus baru COVID-19 di daerah itu selama 18 bulan terakhir.

"Sampai dengan 6 Oktober kemarin angka kasus konfirmasi positif (COVID-19) sudah tembus 405 orang. Tetapi untuk dominasi proses konfirmasi positif ini kebanyakan masih kontak erat dengan keluarga," kata Juru Bicara GTPP COVID-19 Tulungagung, Galih Nusantoro di Tulungagung, Rabu.

Penularan yang terjadi antara orang-orang yang masih satu keluarga ini kemudian diistilahkan GTPP COVID-19 Tulungagung dengan identifikasi klaster keluarga.

Penularan biasanya diawali dengan adanya perjalanan salah satu anggota keluarga keluar kota yang menjadi daerah transmisi penularan COVID-19.

Saat kembali ke Tulungagung, yang bersangkutan jatuh sakit atau berstatus tanpa gejala dan tidak menyadari menularkan virus corona ke anggota keluarga yang lain.

"Ini biasanya baru ketahuan setelah melakukan tes usap mandiri karena keperluan pekerjaan, ada yang karena memang sakit. Mereka ini karena ketidaktahuannya, melakukan interaksi dengan anggota keluarga sehingga terjadilah penularan," kata Galih.

Klaster keluarga pertama diidentifikasi mulai marak ditemukan pada pertengahan Agustus, dan dalam sepekan terakhir ini diidentifikasi ada sembilan klaster keluarga.

"Hari ini ada lagi tambahan dua kasus baru yang juga tertular dari keluarga yang ternyata baru melakukan perjalanan dari daerah transmisi (PPDT)," kata Galih.

Total kasus yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Tulungagung hingga saat ini (Rabu, 7/10) berjumlah 407 orang, dengan rincian sembuh 373 orang, meninggal tiga orang, perawatan delapan orang dan 23 orang isolasi.

Angka kesembuhan di daerah ini dengan demikian mencapai 91,6 persen (373/407). "Untuk mencegahnya, maka ketaatan dalam melaksanakan protokol kesehatan masih menjadi kunci awal pencegahan COVID-19 agar tidak meluas," kataGalih.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement