Rabu 07 Oct 2020 12:46 WIB

Erdogan: Pernyataan Macron Soal Islam Jelas tak Menghormati

Presiden Erdogan menyebut pernyataan Macron sebagai bentuk provokasi.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
 Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Foto: EPA-EFE/TURKISH PRESIDENT PRESS OFFICE
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, klaim Prancis soal Islam merupakan provokasi yang sangat berbahaya. Pernyataan Erdogan merespons perkataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang mengatakan saat ini 'Islam dalam keadaan krisis.'

"Pernyataan Emmanuel Macron tentang 'Islam dalam krisis' di kota di mana mayoritas Muslim melampaui rasa tidak hormat, dan merupakan provokasi yang jelas," kata Erdogan pada pertemuan para pekerja masjid dan religius di ibu kota Turki, Ankara, dikutip laman Hurriyet Daily News, Rabu (6/10).

Baca Juga

"Seorang presiden Prancis membuat pernyataan yang mendesak restrukturisasi Islam adalah "tidak sopan," ujarnya menambahkan.

Jumat lalu, Macron mengumumkan rencana kontroversial melawan apa yang disebutnya "separatisme Islam" di negara itu. Dalam pidatonya di pinggiran barat Paris Les Mureaux, sebuah wilayah dengan populasi Muslim yang besar, Macron mengklaim bahwa Islam mengalami krisis di seluruh dunia.

Pernyataan itu memicu kecaman di kalangan Muslim di seluruh dunia. "Menyerang Muslim telah menjadi salah satu alat terpenting bagi politisi Eropa untuk menyembunyikan kegagalan mereka," tegas Erdogan.

Erdogan pun mendesak Macron untuk bertindak seperti negarawan yang bertanggung jawab daripada berpura-pura menjadi gubernur kolonial. "Di banyak negara Barat, rasisme dan Islamofobia dilindungi oleh negara itu sendiri," ujar Presiden Turki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement