Rabu 07 Oct 2020 10:17 WIB

Lebih dari Empat Juta Warga AS Sudah Berikan Hak Suara

United States Elections Project mencatat sudah empat juta warga AS memberikan suara

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
 Warga Amerika Serikat  memberikan suara dalam pilpres Amerika Serikat di Richmond, Selasa (8/11). Ilustrasi.
Foto: AP/Shelby Lums
Warga Amerika Serikat memberikan suara dalam pilpres Amerika Serikat di Richmond, Selasa (8/11). Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dalam pemilu tahun ini, pemilih Amerika Serikat (AS) memberikan suara mereka lebih cepat dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya. Angka pemungutan suara awal mengindikasi angka partisipasi pemilih dalam pemilihan presiden tahun ini dapat menembus rekor sebelumnya.

Proyek yang mengumpulkan data pemilihan awal, United States Elections Project, mengatakan empat pekan sebelum pemungutan suara resmi sudah lebih dari empat juta warga AS yang memberikan hak suara mereka. Jumlah ini sekitar 50 kali lebih banyak dibandingkan pemilihan 2016 yang sebanyak 75 ribu.

Baca Juga

Perubahan ini didorong banyak negara bagian yang memperluas pemungutan suara melalui surat agar masyarakat dapat memberikan suara dengan aman di tengah pandemi virus corona. Pengelola United States Elections Project dari University of Florida, Michael McDonald, mengatakan para pemilih juga ingin menentukan masa depan politik Donald Trump.

"Kami belum pernah melihat begitu banyak orang yang sudah memilih jauh sebelum pemungutan suara," kata McDonald, Rabu (7/10).  

"Masyarakat memberikan suara mereka ketika mereka sudah menentukan pilihan dan kami tahu banyak orang yang sudah menentukan pilihan mereka sejak lama dan sudah mempertimbangkan Trump," tambahnya.

McDonald menilai lonjakan ini juga akan mendorong angka partisipasi pemilih menjadi sekitar 150 juta atau mewakili sekitar 65 persen pemilik suara sah. Ini akan menjadi angka tertinggi sejak tahun 1908.

Di jajak pendapat secara nasional, calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden lebih unggul dibandingkan Trump. Walaupun demikian di negara bagian-negara bagian yang menentukan kemenangan terjadi persaingan yang cukup ketat.

McDonald mengatakan sejauh ini angka yang dilaporkan berasal dari 31 negara bagian. Ia mengatakan jumlahnya akan terus bertambah ketika negara bagian mulai menggelar pemungutan suara langsung dan melaporkan suara-suara abstain beberapa pekan ke depan.

Semua kecuali sekitar setengah lusin negara bagian mengizinkan pemilih memberikan suara mereka lebih awal secara langsung. Badan pemilu federal AS, Election Assistance Commission, mengatakan persentase pemilih yang memberikan suara mereka di mesin voting pada hari pemungutan suara sudah menurun sejak tahun lalu.

Lembaga itu mengatakan sejak 2004 hingga 2016 jumlah masyarakat yang memberikan suara lebih awal melalui surat naik dari 25 juta menjadi 57 juta. Artinya naik dari satu dari lima suara menjadi dua dari lima suara.

Trump menyerang pemungutan suara melalui surat dengan memberikan tuduhan tanpa bukti. Trump menuding metode tersebut membuat pemungutan suara mudah dicurangi. Pakar mengatakan sangat jarang terjadi kecurangan dalam pemilihan AS.

Serangan tersebut menunjukkan rasa frustrasi Partai Republik terhadap pemungutan suara melalui surat. Elections Project mengatakan di tujuh negara bagian jumlah pemilih Partai Demokrat yang mengembalikan surat suara dua kali lipat lebih banyak dari pemilih Partai Republik.

Di negara bagian yang menentukan kemenangan seperti Florida, pemilih Partai Demokrat meminta lebih dari 2,4 juta surat suara dan mengembalikan 282 ribu di antaranya. Sementara pemilih Partai Republik meminta 1,7 juta surat suara dan mengembalikan 145 ribu.  

Berdasarkan jajak pendapat Reuters/Ipsos, sekitar lima persen pemilih Partai Demokrat di seluruh AS sudah menggunakan hak suara mereka. Sementara Partai Republik hanya dua persen.

Sekitar 58 persen pemilih Partai Demokrat mengatakan akan memberikan hak suara lebih awal. Sementara hanya 40 persen pemilih Partai Republik yang mengaku akan melakukan itu.

McDonald mengatakan biasanya pemilihan atau pemungutan suara awal dimulai dengan kuat lalu turun untuk kemudian naik lagi jelang pemungutan suara langsung. Namun di beberapa negara bagian angka partisipasi sudah meroket selama satu bulan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement