Selasa 06 Oct 2020 18:46 WIB

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik, Siswa SIKL Belajar di Rumah

Kasus Covid-19 di Malaysia naik terutama dari Kedah dan Sabah

Red: Nur Aini
Sejumlah warga berjalan di taman kawasan Menara Berkembar Petronas (KLCC) di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (7/9/2020). Pemerintah Malaysia menutup pintu masuk warga pemegang visa jangka panjang dari 23 negara yang beresiko tinggi terhadap COVID-19 antara lain Indonesia, Amerika Serikat, India, Spanyol, Inggris, Arab Saudi, Perancis, Turki, Italia, Jerman.
Foto: Antara/Rafiuddin Abdul Rahman
Sejumlah warga berjalan di taman kawasan Menara Berkembar Petronas (KLCC) di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (7/9/2020). Pemerintah Malaysia menutup pintu masuk warga pemegang visa jangka panjang dari 23 negara yang beresiko tinggi terhadap COVID-19 antara lain Indonesia, Amerika Serikat, India, Spanyol, Inggris, Arab Saudi, Perancis, Turki, Italia, Jerman.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Siswa Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) kembali menjalani proses belajar di rumah masing-masing mulai Rabu (7/10), sehubungan peningkatan kasus penyebaran Covid-19 di Malaysia.

"Kondisi mengharuskan begitu," ujar Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur, Dr Mokhammad Farid Makruf ketika dihubungi di Kuala Lumpur, Selasa (6/10).

Baca Juga

Pihak sekolah melalui surat yang ditandatangani kepala sekolah Dr Encik Abdul Hajar MM sudah menyebarkan pengumuman tersebut ke para orang tua dan siswa. Menurut pihak sekolah, kebijakan tersebut untuk memastikan keadaan dan keselamatan warga SIKL.

Para siswa kembali belajar di rumah menggunakan platform online yang telah disediakan sekolah dan kebijakan itu akan ditinjau kembali pada 21 Oktober 2020 dengan mengikuti perkembangan Covid-19 di Malaysia.

Sementara itu, Pemerintah Malaysia melakukan isolasi perjalanan dari Negara Bagian Sabah ke Semenanjung (Kuala Lumpur dan sekitarnya), Sarawak dan Wilayah Persekutuan Labuan karena peningkatan Covid-19.

"Karena peningkatan kasus Covid-19 di seluruh Sabah, pemerintah setuju untuk mengenakan pembatasan perjalanan mulai 12 hingga 25 Oktober 2020," ujar Menteri Pertahanan Malaysia, Datuk Sri Ismail Sabri Yakuub.

Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) Senin (5/10) melaporkan dari kasus harian Covid-19 sebanyak 432 kasus 241 di antaranya berasal dari Kedah dan 130 dari Sabah. Kasus harian tersebut merupakan jumlah tertinggi semenjak 18 Maret 2020.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement