Selasa 06 Oct 2020 17:30 WIB

Bantuan Korban Banjir Bandang Selatan Cianjur Terus Mengalir

Pemda berupaya merehabilitasi sarana umum yang rusak akibat banjir

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Dampak banjir bandang di selatan Kabupaten Cianjur pada 2 Oktober 2020 lalu.
Foto: istimewa
Dampak banjir bandang di selatan Kabupaten Cianjur pada 2 Oktober 2020 lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR--Bantuan untuk korban bencana di selatan Kabupaten Cianjur terus mengalir. Di mana bantuan tersebut berasal dari berbagai pihak yang peduli. "Bantuan sudah mengalir dari berbagai pihak," ujar Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur Irfan Sopyan kepada Republika, Selasa (6/10).

Pasokan bantuan misalnya berasal dari BPBD Kota Sukabumi, BPBD Kabupaten Sukabumi, dan Kementerian Sosial. Bantuan yang diterima kata Irfan, mulai dari sembako dan barang lainnya. Nantinya bantuan akan segera disalurkan kepada warga yang menjadi korban bencana.

Menurut Irfan, bantuan untuk air bersih juga sudah disalurkan kepada warga di Leles dan Cijati. Di mana pasokannya berasal dari PDAM yang terdekat. Di sisi lain ungkap Irfan, pemda juga memperhatikan upaya rehabilitasi atau perbaikan sarana umum yang rusak akibat banjir dan longsor. Sebab sarana tersebut sangat penting bagi mobilitas warga. Selain itu lanjut Irfan, perbaikan rumah yang rusak juga akan jadi perhatian. Namun hal tersebut masih harus dilakukan pendataan lebih lanjut.

Di sisi lain ungkap Irfan, hasil assemen sementara, di Kecamatan Leles terdapat 6 desa yang terdampak banjir dan tanah longsor yakni Desa Sukasirna, Desa Purabaya, Desa Pusakasari, Desa Sindangsari, Desa Karyamukti, dan Desa Nagasari. Di Desa Sukasirna terjadi tanah longsor yang mengakibatkan 10 unit rumah warga terdampak. Nilai kerugiannya ditaksir kisaran Rp 480 juta.

Di samping rumah kata Irfan, terdapat juga jembatan di 6 titik dan jalan di 10 titik yang terdampak. Selanjutnya di Desa Purabaya rumah warga yang terdampak tanah longsor terdata sebanyak 8 unit dengan nilai kerugiannya ditaksir sekitar Rp 390 juta.

Di Kecamatan Agrabinta, bencana banjir dan tanah longsor terjadi di tiga wilayah. Di Desa Neglasari, terdapat dua rumah terseret material tanah longsor milik Jojon di Kampung Cimapag RT 03 RW 02 dan Komsih di Kampung Cikahuripan RT 16/05. Selain itu terdapat juga tiga titik ruas jalan lingkungan yang tertutup material tanah longsor. Selanjutnya di Desa Mekarsari, jumlah rumah yang terdampak sekitar 186 unit dan yang terendam sebanyak 493 unit. Ketinggian air di wilayah ini sekitar 40 sentimeter hingga 1 meter.

Irfan merinci dampak bencana di Desa Mekarsari. Di Kampung Baru RT 03 RW 01, jumlah warga yang terdampak banjir akibat meluapnya Sungai Cisokan sebanyak 63 kepala keluarga atau 180 jiwa, di Kampung Babancong RT 04 RW 04, warga yang terdampak berjumlah 83 kepala keluarga atau 179 jiwa, di Kampung Buniherang RT RT 03/04, warga yang terdampak berjumlah 15 kepala keluarga atau 50 jiwa, di Kampung Sirnagalih RT 02/03 warga yang terdampak berjumlah 5 kepala keluarga atau 15 jiwa. 

 

-------------

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement