Selasa 06 Oct 2020 15:38 WIB

Kompetisi Tak Jelas, Borneo FC Perpanjang Libur Pemain

Kami juga tetap memberikan program individual training

Tim Borneo FC.
Foto: Dok Liga Indonesia Baru
Tim Borneo FC.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen Borneo FC memperpanjang jatah libur bagi para pemainnya seiring dengan belum ada keputusan dari PSSI maupun operator liga yaitu PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengenai nasib kelanjutan kompetisi.

Dikutip dalam laman resmi klub, Selasa (6/10), awalnya Diego Michiels dan kawan-kawan akan kembali berkumpul pada Selasa ini. Setelah manajemen dan jajaran pelatih berdiskusi, akhirnya memutuskan akan dikumpulkan pada Kamis (8/10).

"Dikarenakan belum adanya pemberitahuan resmi mengenai kelanjutan liga, jadi kami tim pelatih setelah berdiskusi dengan manajemen akhirnya memutuskan untuk menambah masa istirahat pemain sampai hari Kamis," ujar asisten pelatih Borneo FC Ahmad Amiruddin.

Menurutnya, penambahan durasi waktu liburan ini tidak hanya imbas dari tertundanya Liga 1, tetapi juga untuk mengembalikan mood pemain yang sempat turun.

Padahal saat itu pemain sangat antusias menyambut liga dan telah berlatih keras selama dua bulan. Namun, saat liga tinggal menghitung hari, PSSI membatalkannya karena tak mendapat izin dari pihak kepolisian.

Meski begitu, tim pelatih tetap memberikan instruksi kepada seluruh pemain agar tetap melakukan latihan mandiri sampai tiba waktu untuk berlatih bersama lagi.

"Biar pikiran mereka lebih fresh ketika kembali berlatih. Kami juga tetap memberikan program individual training tetap kami berikan ke pemain," kata Amir.

Salah satu pemain yang mentalnya turun yakni Sultan Samma. Sultan mengaku kecewa dengan keputusan yang mendadak itu. Apalagi dia dan yang lainnya telah menggeber persiapan sejak lama, namun semuanya menjadi sia-sia.

"Tiga hari sebelum bertanding tiba-tiba dibatalkan. Sangat kecewa karena kami sudah bersiap maksimal," kata Sultan.

Sultan berharap situasi lekas membaik dan PSSI segera memutuskan nasib kompetisi dengan tak membiarkannya terombang-ambing. Sebab, dia menilai, banyak orang yang bergantung hidup di industri sepak bola.

"Banyak yang terlibat dalam sepak bola. Kalau begini terus keadaannya sangat menyusahkan. Semoga selalu ada solusi terbaik untuk semua pihak," pungkas Sultan Samma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement