Selasa 06 Oct 2020 14:03 WIB

Asal Mula Frasa Insya Allah

Frasa Insya Allah muncul dalam peristiwa turunnya Surat Al-Kahf kepada Nabi Muhammad

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
Mengingat Allah Ilustrasi.
Foto: ANTARA FOTO/Jojon
Mengingat Allah Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Baru-baru ini masyarakat Amerika Serikat digemparkan dengan frasa Insya Allah yang keluar begitu saja dari mulut Mantan Perdana Menteri AS, Joe Biden. Biden menggunakan kata Insya Allah dalam acara debat perdana pemilihan Presiden AS saat berhadapan dengan petahana, Donald Trump.

Dilansir dari About Islam pada Selasa (6/10), frasa Insya Allah sering kali diidentikkan dengan umat Islam yang apabila diterjemahkan berarti "Jika Tuhan berkehendak." Dalam Islam, ahli tafsir menyebutkan bahwa frasa Insya Allah muncul dalam peristiwa turunnya Surat Al-Kahf kepada Nabi Muhammad. Frasa tersebut dimaksudkan untuk menegur Nabi Muhammad SAW.

Singkat cerita, beberapa orang Makkah melakukan perjalanan menuju Yastrib (Madinah) untuk bertemu dengan pendeta Yahudi. Pendeta tersebut memberikan tiga pertanyaan kepada orang-orang Makkah untuk disampaikan kepada Nabi Muhammad.

Apabila Nabi Muhammad dapat menjawab tiga pertanyaan itu,  Muhammad benar-benar seorang Nabi. Sehingga, untuk mengonfirmasi klaim kenabian Muhammad, pendeta ingin agar Muhammad bisa menjawab tiga pertanyaannya.

Orang-orang Makkah itu pun menyampaikan tiga pertanyaan kepada Nabi Muhammad dan Nabi langsung menyampaikan bahwa ia akan menjawabnya esok hari. Akan tetapi, wahyu Allah tidak kunjung turun, dan hal ini dilakukan Allah semata-mata sebagai pelajaran agar Muhammad tidak mudah menjanjikan suatu hal.

Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu: sesungguhnya saya akan melakukan ini besok, kecuali dengan menyebut, 'Insya Allah' dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: 'mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini." (Surat Al-Kahf ayat 23-24)

Melalui ayat tersebut diperintahkan, segala kebaikan yang dilakukan agar bisa membuahkan hasil atas kehendak Allah. Bahkan tidak terkecuali Nabi Muhammad.

Selain itu, makna Insya Allah dalam konteks sosial bukan berarti tidak atau tidak pernah. Ungkapan Insya Allah dimaksudkan untuk mencegah kita dihadapkan dalam masalah karena kelalaian dan menyerahkan kepada Allah.

Sebagaimana diriwayatkan Anas ibn Malik bahwa seorang laki-laki berkata, "Ya Rasulullah, haruskah saya mengikat unta saya dan percaya kepada Allah, atau haruskah saya membiarkannya tidak terikat dan percaya kepada Allah?" Maka Nabi SAW bersabda, “Ikat dia dan percayalah kepada Allah." (HR Tirmidzi).

Hadits ini terkenal dengan penjelasannya yang sederhana, namun efektif tentang tawakal atau kepercayaan kepada Allah. Jadi sebagai manusia diperintahkan untuk melakukan perannya, dan setelahnya diberikan kepada Allah. Artinya hadits tersebut menekankan bahwa beberapa hal tidak berada dalam kendali manusia. Karena itu adalah bagian dari rencana Allah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement