Selasa 06 Oct 2020 09:21 WIB

Negara Anggota IMF Didorong Manfaatkan Suku Bunga Rendah

Peningkatan 1 persen investasi publik akan menumbuhkan PDB sebesar 2,7 persen.

Rep: Adinda Pryanka / Red: Friska Yolandha
Dana Moneter Internasional (IMF) mendorong anggotanya memanfaatkan peluang suku bunga rendah untuk berinvestasi di infrastruktur guna mendorong pemulihan dari pandemi Covid-19.
Foto: Humas SIG
Dana Moneter Internasional (IMF) mendorong anggotanya memanfaatkan peluang suku bunga rendah untuk berinvestasi di infrastruktur guna mendorong pemulihan dari pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dana Moneter Internasional (IMF) mendorong anggotanya memanfaatkan peluang suku bunga rendah untuk berinvestasi di infrastruktur guna mendorong pemulihan dari pandemi Covid-19. Lembaga donor ini juga menekankan pemerintah negara-negara anggota untuk beralih ke energi yang lebih hijau.

IMF mencatat, investasi publik dalam sektor infrastruktur dapat ‘membayar kembali’ dua kali lipat terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dalam waktu dua tahun. Investasi itu baik di bidang sistem perawatan kesehatan, infrastruktur digital dan upaya mengatasi perubahan iklim.

Perhitungan tersebut disampaikan IMF dalam laporan pemantauan fiskalnya. Laporan yang akan dipresentasikan secara lengkap pada pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia pada pekan depan ini juga akan memberikan perhitungan terbaru IMF mengenai efek pandemi terhadap ekonomi global.

IMF mengatakan, peningkatan investasi publik sebesar satu persen dari PDB di negara maju dan berkembang akan menumbuhkan PDB mereka sebesar 2,7 persen dan menciptakan 7 juta pekerjaan secara langsung. Investasi juga berdampak pada 20 juta hingga 33 juta pekerjaan secara tidak langsung.

Direktur Departemen Urusan Fiskal IMF Vitor Gaspar mengatakan, bahkan sebelum pandemi, investasi global telah melemah selama lebih dari satu dekade. Tren ini terjadi di tengah hancurnya infrastruktur jalan dan jembatan di negara maju dan kebutuhan infrastruktur air bersih, transportasi dan sanitasi yang besar di banyak negara berkembang.

"Suku bunga rendah secara global yang saat ini terjadi menandakan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi," ucapnya.

Namun, IMF tetap mengingatkan potensi utang yang terlampau tinggi. Beberapa negara dengan kondisi pembiayaan yang lebih ketat harus mengambil pendekatan secara lebih bertahap dalam meningkatkan pembangunan infrastruktur. Pengelolaan proyek harus dikelola dengan baik untuk menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi di masa depan.

Dalam laporannya, IMF menekankan, investasi kini sangat dibutuhkan di berbagai sektor untuk mengendalikan pandemi. "Seperti perawatan kesehatan, sekolah, bangunan yang aman, transportasi dan infrastruktur digital," katanya.

IMF menyebutkan, investasi publik dalam infrastruktur akan layak dan dapat dilakukan dengan cepat jika pemerintah berinvestasi dalam pemeliharaan infrastruktur, meninjau dan memulai kembali proyek yang ditangguhkan pada awal pandemi Covid-19 dan mempercepat proyek yang sudah ada di pipeline.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement