REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump masih belum aman meski mengaku hanya mengalami gejala ringan Covid-19. Para dokter mengatakan, gejala bisa menjadi memburuk dalam lima sampai 10 hari sejak terinfeksi virus Covid-19.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, orang yang terkena Covid-19 telah melaporkan berbagai gejala, mulai dari gejala ringan hingga penyakit parah. Dilansir laman Men’s Health, Senin (5/10), dokter spesialis kedokteran emergency di Lenox Hill, New York City, Dr. Glatter menjelaskan bahwa gejala ringan termasuk batuk kering, demam ringan, nyeri otot, kelelahan, mual, diare, kehilangan kemampuan mengenali bau, dan ketidakmampuan lidah mengecap rasa.
Sementara itu, Glitter menunjukkan, Covid-19 juga berpotensi cepat berkembang menjadi gejala yang lebih parah. Gejala itu termasuk kesulitan bernapas, nyeri dada, demam yang meningkat, pusing, serta gejala neurologis progresif lainnya.
Gejala neurologis progresif, menurut Glatter, dapat berupa strok. Sebab, virus corona meningkatkan risiko pembekuan darah.
"Banyak orang yang mengembangkan gejala progresif bisa sembuh, tetapi ada juga risiko gejala jangka panjang atau kronis seperti yang kita lihat pada long haulers alias penyintas Covid-19 yang masih merasakan gejala," ungkap dia.
Gejala dapat muncul dua hari hingga 14 hari setelah terpapar virus. Beberapa gejala yang mungkin muncul dari orang yang terinfeksi virus corona antara lain demam atau meriang, batuk, sesak napas atau kesulitan bernapas, kelelahan, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, dan kehilangan penciuman secara mendadak.
Selain itu, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau meler, mual atau muntah, dan diare juga termasuk gejala Covid-19. Beberapa orang juga melaporkan mereka mengalami pusing.
Gejala tertentu dianggap sebagai tanda peringatan darurat, yaitu kesulitan bernapas, nyeri atau tekanan yang terus-menerus di dada, kebingungan, ketidakmampuan untuk bangun atau tetap terjaga, dan bibir atau wajah kebiruan. Jika mengalaminya, Anda harus segera mencari pertolongan medis.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
