Senin 05 Oct 2020 21:09 WIB

Delapan Kecamatan di Magetan Rawan Bencana Angin Kencang

Bencana angin kencang diprediksi akan terjadi di Magetan selama sebulan ke depan.

Bencana angin kencang diprediksi akan terjadi di Magetan selama sebulan ke depan (Foto: ilustrasi angin kencang)
Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Bencana angin kencang diprediksi akan terjadi di Magetan selama sebulan ke depan (Foto: ilustrasi angin kencang)

REPUBLIKA.CO.ID, MAGETAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, Jawa Timur, memetakan delapan kecamatan di wilayah setempat yang rawan terjadi bencana angin kencang atau angin puting beliung. Kepala BPBD Magetan Ari Budi Santosa mengatakan, angin kencang rawan terjadi saat masa peralihan musim atau pancaroba.

Cuaca ekstrem tersebut diprediksi berlangsung sebulan ke depan hingga memasuki musim hujan. Tahun lalu, angin kencang menumbangkan banyak pohon dan merusak 44 rumah di Kecamatan Panekan.

Baca Juga

"Karenanya, kami terus lakukan pemantauan, apakah sampai kini masih banyak pohon besar atau tidak yang rawan tumbang," ujar Ari Budi di Magetan, Senin (5/10).

Sesuai pemetaan, delapan kecamatan yang rawan tersebut adalah Kecamatan Plaosan, Panekan, Magetan, Sukomoro, Kawedanan, Maospati, Bendo dan Takeran. Pemantauan juga akan diintensifkan, agar dampaknya tidak sebesar tahun 2019. Ancaman angin kencang tersebut diperkirakan juga akan disertai hujan lebat. BPBD setempat meminta warga di Kabupaten Magetan, utamanya yang berdomisili di daerah rawan bencana, untuk waspada saat angin kencang dan hujan deras berlangsung.

"Kalau pohonnya lapuk dan banyak cabang, harus ditebang. Hal itu agar tidak membahayakan," kata dia.

Selain angin kencang, BPBD Magetan juga mewaspadai wilayah rawan longsor dan banjir saat musim hujan yang akan segera berlangsung. Adapun wilayah rawan longsor di Magetan terdapat di Kecamatan Plaosan, Parang, Poncol, dan Panekan. Sedangkan banjir rawan terjadi di wilayah Desa Ngelang, Kecamatan Kartoharjo, serta wilayah Kecamatan Barat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement