Senin 05 Oct 2020 17:43 WIB

Pemkab Bekasi Buat Tim Cegah Sampah Kiriman

Sepuluh anggota tim akan mencegah sampah masuk kabupaten Bekasi.

Anak-anak melihat aliran kali Kampung Bogor yang dipenuhi sampah di kawasan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (30/9). Tumpukan sampah dengan panjang sekitar 200 meter itu didominasi oleh sampah jenis plastik dan limbah rumah tangga, akibat kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan di aliran kali. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Anak-anak melihat aliran kali Kampung Bogor yang dipenuhi sampah di kawasan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (30/9). Tumpukan sampah dengan panjang sekitar 200 meter itu didominasi oleh sampah jenis plastik dan limbah rumah tangga, akibat kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan di aliran kali. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, membentuk Pasukan Kepiting Muara. Tim ini bertugas memantau aliran sungai untuk mencegah masuknya sampah dari wilayah perbatasan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Peno Suyatno mengatakan kehadiran Pasukan Kepiting Muara ini untuk memastikan sampah yang mengalir dari hulu sungai di wilayah luar Kabupaten Bekasi tidak masuk dan menumpuk ke wilayahnya.

Baca Juga

"Jadi tugasnya khusus memantau, ada sampah sedikit langsung dibersihkan. Jangan sampah menumpuk banyak," kata Peno di Cikarang, Senin (5/10).

Ia mengatakan saat ini pihaknya sudah menugaskan 10 pasukan khusus yang mulai bekerja memantau sungai daerah perbatasan. Mereka menempati dua titik fokus penanganan sampah sungai yakni di aliran Sungai Blencong dan Sungai Pisang Batu, Kecamatan Tarumajaya.

"Adanya tim khusus ini diharapkan mampu menanggulangi masalah tumpukan sampah kiriman di sungai daerah perbatasan," ucapnya.

Ke depan pihaknya akan menambah jumlah personel Pasukan Kepiting Muara yang akan bertugas menjaga daerah aliran sungai yang melintasi wilayah Kabupaten Bekasi. "Ini baru langkah awal kami, baru 10 petugas. Nantinya akan kami tambah sesuai kebutuhan," ungkapnya.

Peno berharap masyarakat berperan aktif dalam upaya menciptakan budaya bersih dengan perilaku sadar dan disiplin menjaga lingkungan termasuk di daerah aliran sungai.

"Jika ingin Bekasi bersih tentunya sangat diperlukan peran serta masyarakat. Lebih peka terhadap sampah, juga andil dalam membersihkan sampah. Kita juga berupaya untuk bersih, kalau masyarakatnya tidak ikut andil juga akan terasa sulit," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement