Senin 05 Oct 2020 17:34 WIB

Dampak Dari Pembangunan Double Track Akan Diminimalisir

Pembangunan double track ini juga akan terdampak pada Jembatan Paledang

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Hiru Muhammad
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau lokasi ground breaking double track atau rel ganda kereta Bogor-Sukabumi di Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi Kamis (14/12) sore.
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau lokasi ground breaking double track atau rel ganda kereta Bogor-Sukabumi di Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi Kamis (14/12) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR—-Pembangunan jalur kereta api ganda atau  double track jurusan Bogor- Sukabumi akan menimbulkan beberapa dampak di wilayah sekitar. Namun, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dan Balai Besar Kereta Api Jawa Barat Kementerian Perhubungan berusaha akan meminimalisir dampak dari pembangunan tersebut.

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Barat, Erni Basri mengatakan salah satu yang tidak jadi dibongkar adalah pagar bagian belakang di Istana Batu Tulis, Bogor.

“Istana nggak (terdampak). Istana Batu Tulis kita akan coba alternatif-alternatif lain,” tegas Erni pasca menghadiri rapat koordinasi rencana lanjutan double track Bogor- Sukabumi di Kantor Wali Kota Bogor, Senin (5/10).

Mengenai hambatan dari pembangunan double track ini, Erni mengatakan, masih ada beberapa titik yang harus ditinjau secara teknis. Termasuk melihat secara detail proyek yang sudah dikonstruksikan, serta berkoordinasi dengan kondisi eksisting.

“Kita akan selesaikan, mudah-mudahan tepat waktu. Kalaupun geser-geser sedikit gitu tapi memang kita harus konsern terhadap heritage. Di mana saja itu nomor satu kalau heritage,” ujarnya.

Erni menerangkan, pergeseran tersebut dilakukan secara teknis. Termasuk pada pipa primer milik PDAM di Stasiun Batu Tulis. Jika pipa tersebut digeser, maka warga Bogor bisa terkena dampaknya. Apalagi perbaikan pipa air tidak bisa seperti mengembalikan saluran listrik yang terputus, sebab nantinya akan ada kotoran yang tertinggal.

Terkait hal tersebut, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menambahkan Stasiun Batu Tulis juga tidak jadi dibongkar.“Itu pipa PDAM, tidak jadi dibongkar Alhamdulillah. Jadi terimakasih kepada balai besar yang sudah menerima usulan dari Pemkot Bogor,” kata Dedie.

Dia menjelaskan, pipa primer dari PDAM Kota Bogor tersebut tidak akan digeser akibat dari pembangunan double track ini. Sebab, 80 persen pasokan air minum warga Kota Bogor melalui pipa primer tersebut. Sehingga, dilakukan rekayasa atau perubahan trase dari Balai Besar Perkeretaapian. “Seminimal mungkin terdampak, walaupun ada sedikit,” ujar Dedie.

Tak hanya Istana Batu Tulis dan Stasiun Batu Tulis, Kecamatan Bogor Selatan, pembangunan double track ini juga akan terdampak pada Jembatan Paledang dan jembatan di Jalan Empang, Kecamatan Bogor Tengah. Berdasarkan keterangan Dedie, hal tersebut akan diselesaikan secara teknis. “Jadi ada beberapa dampak dari pembangunan double track, didukung secara penuh dan Alhamdulillah ini masuk jadi program strategis nasional (PSN),” katanya.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement