Senin 05 Oct 2020 16:25 WIB

Mata Merah, Diare, Hingga Mirip Stroke Jadi Gejala Covid-19

Dokter semula hanya fokus pada keluhan respirasi sebagai gejala Covid-19

Red: Nur Aini
Sejumlah tenaga kesehatan mengenakan alat pelindung diri lengkap untuk memasukan peti mati berisi jenazah pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad, yang wafat akibat terpapar COVID-19, saat pelepasan jenazah di Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (22/9/2020). Pemerintah Indonesia terus berusaha menekan angka kematian pasien COVID-19, karena hingga 22 September sudah ada 9.837 pasien meninggal dari total 252.923 kasus terkonfirmasi COVID-19 di Tanah Air secara akumulatif.
Foto: Antara/FB Anggoro
Sejumlah tenaga kesehatan mengenakan alat pelindung diri lengkap untuk memasukan peti mati berisi jenazah pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad, yang wafat akibat terpapar COVID-19, saat pelepasan jenazah di Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (22/9/2020). Pemerintah Indonesia terus berusaha menekan angka kematian pasien COVID-19, karena hingga 22 September sudah ada 9.837 pasien meninggal dari total 252.923 kasus terkonfirmasi COVID-19 di Tanah Air secara akumulatif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter paru Rumah Sakit (RS) Persahabatan dr. Andika Chandra Putra, Sp.P, PhD, mengatakan bahwa mata merah, cegukan, mencret, ruam kulit, hingga gejala seperti stroke akibat gangguan pada otak bisa menjadi gejala yang disebabkan oleh Covid-19.

"Memang waktu awal-awal (munculnya kasus Covid-19) kita fokus pada keluhan respirasi. Tapi kemudian setelah hampir 6 bulan ini ada pasien-pasien yang mengeluhkan keluhan-keluhan nonrespirasi," kata dr. Andika di Jakarta, Senin (5/10).

Baca Juga

Ia mengatakan gejala-gejala tersebut baru dilaporkan bukan karena gejalanya baru muncul setelah hampir 7 bulan kasus itu ada di Indonesia, tetapi karena pada awal kasus Covid-19 ditemukan, dunia medis lebih terfokus pada gejala-gejala yang berkaitan dengan saluran pernapasan.

"Artinya gejala Covid-19 seperti ini sudah ada, cuma kita nggak aware bahwa ini adalah salah satu keluhan atau gejala dari Covid-19. Tapi setelah kita pelajari, setelah banyak laporan, rupanya diketahui bahwa keluhan Covid-19 ini juga ada keluhan di saluran cerna, juga ada keluhan di kulit, keluhan di mata misalnya. Bahkan sekarang juga ada keluhan di otak. Jadi (berdasarkan) banyak laporan," kata dia.

 

Setelah berjalannya waktu, reseptor Covid-19 tersebut terdapat juga di beberapa tempat, tidak hanya terdapat pada saluran respirasi. Walaupun, saluran pernapasan masih menjadi saluran yang memiliki paling banyak reseptor Covid-19.

Reseptor Covid-19 tersebut ternyata ditemukan juga pada saluran pencernaan sehingga menyebabkan mual-mual, mencret hingga cegukan. Pada kulit yang dapat menyebabkan ruam kulit, pada mata sehingga menyebabkan mata merah atau konjungtivitas, bahkan pada otak sehingga menyebabkan gejala seperti stroke dan penurunan kesadaran penderita.

Namun demikian, dari sekian banyak gejala nonrespirasi tersebut, keluhan nonrespirasi yang paling banyak ditemukan pada pasien Covid-19 adalah keluhan pada saluran cerna yang menyebabkan mual, muntah hingga mencret-mencret.

"Jadi mencret dan sakit perut itu yang paling banyak (dikeluhkan). Yang cegukan ada, tapi nggak begitu banyak. Ruam kulit juga ada, walaupun persentasenya nggak terlampau banyak. Apalagi saya. Saya nggak banyak merawat pasien-pasien yang keluhan ringan seperti tadi. Tapi ada beberapa yang mengeluhkan seperti cegukan, ruam kulit," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement