REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, sedang melakukan perjalanan ke Qatar untuk pertemuan bilateral dengan para pemimpin Qatar. Meski begitu, pejabat setempat, menyatakan kemungkinan dalam perjalanan itu tidak akan ada pertemuan dengan para pejabat Taliban bahkan ketika pembicaraan damai sedang berlangsung di ibu kota negara Doha.
"Beberapa pertemuan direncanakan untuk membahas upaya memperdalam hubungan Afghanistan-Qatar dan kerja sama di berbagai bidang," kata pejabat itu.
Pembantu Ghani menyatakan, presiden dan timnya akan mampir terlebih dahulu ke Kuwait untuk menghadiri upacara pemakaman almarhum Emir Kuwait, Sheikh Sabah Al Ahmad Al Jaber Al Sabah. Setelah itu baru melakukan perjalanan ke Qatar pada Senin (5/10).
"Tapi jelas bahwa Ghani tidak akan bertemu dengan para pejabat Taliban karena tidak ada pengurangan kekerasan dan mereka terus membunuh warga sipil yang tidak bersalah," kata seorang diplomat senior barat yang mengawasi proses perdamaian yang sedang berlangsung.
Pembicaraan intra-Afghanistan adalah bagian dari kesepakatan Februari antara militan dan Amerika Serikat yang telah membuka jalan bagi pasukan Washington untuk menarik diri dari perang terpanjang kedua pihak. Walau sudah ada kesepakatan, kekerasan tidak mereda bahkan ketika negosiator Afghanistan terlibat dalam pembicaraan langsung untuk pertama kalinya.
Puluhan tentara Afghanistan dan militan Taliban tewas dalam bentrokan intensif dan serangan bunuh diri. Peristiwa itu juga menewaskan puluhan warga sipil dalam beberapa pekan terakhir di seluruh negara yang dilanda perang tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
