Senin 05 Oct 2020 11:21 WIB

Jokowi: Pertempuran Masa Depan High Level Distraction

Presiden meminta agar TNI terus melakukan transformasi teknologi dan personel.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Presiden Jokowi memakai baret Kopassus di Mabes TNI, Cilangkap, Jaktim pada medio 2015.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Presiden Jokowi memakai baret Kopassus di Mabes TNI, Cilangkap, Jaktim pada medio 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dapat mengantisipasi karakter baru pertempuran masa depan. "Kita harus siap mengantisipasi karakter baru pertempuran masa depan yang mempunyai daya hancur lebih besar high level distraction," kata Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (5/10).

Presiden menyampaikan hal tersebut dalam acara peringatan HUT Ke-75 TNI yang dihadiri oleh Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Menteri Pertahanan (Menhan) Letjen (Purn) Prabowo Subianto, dan Kepala Staf Presiden Jenderal (Purn) Moeldoko.

Hadir pula Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, para prajurit TNI yang mendapat bintang penghargaan, dan tamu terbatas lainnya. Upacara tersebut juga dihelat virtual dari berbagai markas TNI di Indonesia dan satuan tugas di luar negeri.

"Pertempuran yang berjalan lebih singkat dalam menentukan pemenang dan pertempuran hibrida yang menggabungkan berbagai taktik sekaligus, baik konvensional maupun nonkonvesional, serta taktik lintas dimensi, baik sosial, politik, maupun ekonomi," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, untuk memenangi pertempuran harus melalui transformasi organisasi dengan transformasi teknologi dan para personel yang mengendalikannya. "Revolusi Industri jilid ke-4 telah menghasilkan teknologi-teknologi baru yang mengagumkan, termasuk teknologi militer. Saat ini kita sedang berada pada era lompatan teknologi militer yang akan memengaruhi taktik dan strategi perang masa depan."

Jokowi pun meminta agar TNI terus melakukan transformasi teknologi dan personel yang mampu memahami dan memanfaatkan lompatan di bidang teknologi informasi, teknologi nano, dan teknologi kecerdasan buatan.

"Untuk menguasai lompatan teknologi militer terkini, kita harus bersungguh-sungguh mengubah kebijakan kita dari kebijakan belanja pertahanan menjadi investasi pertahanan," kata Jokowi menambahkan.

Menurut Jokowi, kebijakan investasi pertahanan itu berpikir jangka panjang yang dirancang sistematis dan dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan. "Hanya melalui kebijakan investasi pertahanan jangka panjang yang terencana, TNI akan mampu menjadi kekuatan perang modern yang mengikuti perkembangan teknologi termaju," kata Jokowi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement