Senin 05 Oct 2020 06:20 WIB

Trump dan Kisah Kesehatan Presiden AS yang Disembunyikan (2)

Preside John Kennedy menderita lebih banyak penyakit daripada yang diketahui publik

Rep: Idealisa Masyrafina/Kamran D./ Red: Christiyaningsih
Presiden AS John F. Kennedy dan isterinya Jacqueline Kennedy
Foto: EPA-EFE/Abbie Rowe/ National Park Service
Presiden AS John F. Kennedy dan isterinya Jacqueline Kennedy

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah didiagnosis mengidap Covid-19. Gedung Putih pada Sabtu (3/10), meyakinkan publik bahwa Trump sudah melewati fase mengkhawatirkan. Dua hari mendatang akan menjadi sangat penting dalam perawatannya.

Saat ini Trump menjalani perawatan di Walter Reed National Military Medical Center. Saat juru bicara Donald Trump pada Jumat (2/10) mengatakan Trump memiliki gejala ringan dan bahwa ia sedang bekerja keras, kenyataannya masih banyak yang belum diketahui publik tentang penyakit presiden.

Baca Juga

Dokter kepresidenan memberikan sedikit lebih banyak detail pada Jumat sore, menyatakan bahwa Trump dirawat dengan koktail antibodi. Dalam sejarah AS, terdapat beberapa presiden yang pernah mengalami sakit cukup keras. Satu hal yang selalu menjadi kesamaan, informasi tentang kesehatan presiden tak pernah diungkap secara gamblang.

John F. Kennedy

Menurut sejarawan Robert Dallek, Presiden John F. Kennedy menderita lebih banyak penyakit daripada yang diketahui publik. Dia mengonsumsi delapan jenis obat dalam sehari, termasuk obat penghilang rasa sakit, stimulan, pil tidur, dan hormon untuk membuatnya tetap hidup. Dallek, yang menulis biografi tentang Kennedy, memeriksa berkas medis delapan tahun terakhir sebelum Kennedy dibunuh.

"Setelah masa kanak-kanak yang sakit-sakitan, dia menghabiskan waktu yang signifikan selama masa pra-sekolah dan kuliahnya di rumah sakit karena penyakit usus yang parah, infeksi, dan apa yang menurut dokter untuk sementara waktu adalah leukemia," ungkap penulis biografi Kennedy Robert Dallek menulis di The Atlantic.

Dari dokumen riwayat kesehatan itu diketahui Kennedy mengidap penyakit Addison yakni kurangnya fungsi adrenal yang mengancam jiwa. Kennedy berusaha keras untuk menyembunyikan penyakitnya, bahkan menyangkal wartawan bahwa dia mengidap penyakit tersebut.

Menurut Dallek, ia menderita maag dan radang usus besar. Penyakit Addison yang dideritanya juga membutuhkan pengobatan steroid secara teratur. Selain itu sudah diketahui selama beberapa waktu bahwa Kennedy mengalami masalah punggung yang parah.

Setelah mencapai Gedung Putih, Kennedy percaya bahwa menyembunyikan penderitaannya adalah hal yang lebih penting dari sebelumnya. "Sehari setelah pemilihannya, sebagai tanggapan atas pertanyaan seorang reporter, dia menyatakan dirinya dalam kondisi 'sangat baik' dan menepis rumor penyakit Addison sebagai salah," tulis Dallek.

Dallek melanjutkan dengan menunjukkan bahwa meskipun masalah kesehatan Kennedy tidak menyebabkan kematiannya, itu mungkin secara tidak langsung berkontribusi pada pembunuhannya.

"Pada 22 November 1963, seperti biasa, Kennedy mengenakan penyangga punggung seperti korset saat ia berkendara di Dallas. Peluru pertama Oswald mengenai dia di belakang leher.  Jika bukan karena penyangga punggung, yang menahannya tegak, tembakan kedua yang fatal ke kepala mungkin tidak menemukan sasarannya," jelas Dallek.

Dwight D. Eisenhower

Presiden Dwight D. Eisenhower mengalami serangan jantung yang serius pada 1955 saat berlibur di Colorado. Dia dirawat di rumah sakit selama enam pekan. Alih-alih menasihati Eisenhower untuk tidak mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua, dokternya merekomendasikan bahwa lebih banyak waktu di kantor akan membantu pemulihannya.

Ronald Reagan

Tanggal 30 Maret 1981 adalah hari yang menentukan bagi presiden ke-40 karena dia menjadi sasaran percobaan pembunuhan di Washington, DC. Baru 30 tahun kemudian publik mengetahui seberapa dekat kematian Reagan setelah penembakan itu.

Juru bicara Gedung Putih David Gergen mengatakan kepada wartawan tak lama setelah percobaan pembunuhan bahwa presiden masuk ke rumah sakit di bawah kekuasaannya sendiri. Penasihat kepresidenan Lyn Nofziger mengatakan presiden dalam keadaan sadar dan dalam kondisi stabil.

Keesokan harinya, Wakil Presiden George HW Bush mengatakan dia telah mengunjungi Reagan dan bahwa ia tampak kuat.

Apa yang tidak diberitahukan kepada publik adalah begitu Reagan berada di dalam rumah sakit, dia jatuh ke pelukan agen Secret Service. Para dokter dan perawat yang merawat Reagan yakin dia sedang sekarat atau bahkan mati.

"Dokter tidak berpikir dia akan berhasil. Mereka semua mengira dia menderita penyakit koroner yang parah, dia terlihat seburuk itu, " ujar Del Quintin Wilber, penulis Rawhide Down: The Near Assassination of Ronald Reagan. Wilber mengatakannya kepada audiens di University of Virginia pada 2012.

"Reagan, 70 tahun, akan kehilangan hampir setengah volume darahnya hari itu. Saya suka memberi tahu orang-orang bahwa kehidupan Reagan datang dalam hitungan detik, keputusan sepersekian detik, dan hanya satu inci. Dia hampir mati," jelas Wilber.

sumber : AP/Al Jazirah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement