Ahad 04 Oct 2020 17:38 WIB

Pembiayaan Rumah Mandiri Syariah Tetap Tumbuh

Mandiri Syariah masih optimistis pada segmen pembeli rumah pertama.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Petugas keamanan melintas di depan logo Bank Syariah Mandiri di Jakarta. KPR Mandiri Syariah tetap tumbuh di tengah pandemi Covid-19.
Foto: Prayogi/Republika
Petugas keamanan melintas di depan logo Bank Syariah Mandiri di Jakarta. KPR Mandiri Syariah tetap tumbuh di tengah pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembiayaan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Mandiri Syariah tetap tumbuh di tengah pandemi Covid-19. Secara tahunan, pembiayaan Griya Berkah diklaim mengalami pertumbuhan signifikan. 

Group Head Consumer Finance Mandiri Syariah, Dien Lukita, mengatakan, hingga Agustus 2020, pembiayaan Griya Berkah tumbuh sebesar 12,11 persen year on year (yoy). "Pertumbuhannya mencapai 12,11 persen menjadi Rp 11,8 triliun dengan kualitas terjaga," kata Dien kepada Republika, Ahad (4/10).

Baca Juga

Selain pertumbuhan outstanding pembiayaan, Mandiri Syariah juga mencatat pertumbuhan Number of Account (NoA) pembiayaan Griya Berkah. Per Agustus 2020, NoA tumbuh sebesar 2.064 nasabah (yoy) menjadi 47.193 nasabah.

Dalam menyalurkan pembiayaan Griya Berkah selama masa pandemi, Dien mengatakan, Mandiri Syariah melakukan strategi fokus kepada selected target nasabah. Khususnya nasabah yang belum memiliki fasilitas pembiayaan kepemilikan rumah. 

Sejalan dengan transformasi digitalnya, Mandiri Syariah juga menyediakan akses aplikasi online yang dapat diakses nasabah dimana saja dan kapan saja. Menurut Dien, platform online ini relevan di tengah kondisi pemberlakukan masa PSBB di beberapa kota di Indonesia.

"Platform online ini memudahkan nasabah untuk mendapatkan informasi berbagai fitur penawaran dan katalog rumah dari seluruh rekanan developer yang telah berkerja sama dengan Mandiri Syariah," kata Dien.

Selain itu, Dien menambahkan, Mandiri Syariah juga memberikan nilai tambah Griya Berkah dengan pemberian bonus langsung porsi haji bagi nasabah yang mempunyai performa pembayaran baik selama dua tahun.

Dien mengakui kondisi pandemi ini memberikan tantangan tersendiri bagi industri perbankan. Hal ini terlihat dari pertumbuhan KPR secara industri yang melambat sekitar 3,4 persen (yoy). Meski demikian, Dien optimistis atas potensi first home buyer bagi masyarakat yang belum memiliki rumah. 

"Kami juga optimistis dengan skema KPR syariah yaitu angsuran tetap dan pasti masih menjadi hal yang cukup dominan bagi nasabah yang ingin memiliki rumah dengan pembiayaan syariah," ungkap Dien.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement