Ahad 04 Oct 2020 17:15 WIB

Proyek Pengaspalan di Banyumas Serap 28 Ton Sampah Plastik

Bupati Banyumas menginstruksikan proyek pengaspalan harus dicampur sampah plastik

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah pekerja melakukan pengaspalan plastik saat ujicoba aspal dari bahan baku plastik di Komplek Pemerintahan Kota Tegal, Jawa Tengah, Selasa (3/12/2019).
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Sejumlah pekerja melakukan pengaspalan plastik saat ujicoba aspal dari bahan baku plastik di Komplek Pemerintahan Kota Tegal, Jawa Tengah, Selasa (3/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Upaya Bupati Banyumas Achmad Husein yang mewajibkan proyek pengaspalan jalan menggunakan adukan sampah plastik,sedikit banyak telah berhasil mengurangi pencemaran tanah. Menurut Kabid Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas Widodo Sugiri, pada tahun anggaran 2020 paling tidak ada 28 ton sampah plastik yang akan terserap dalam proyek pengaspalan jalan.

''Pada 2020 ada 74 paket pekerjaan pengaspalan jalan yang menggunakan aspal plastik. Dari paket pekerjaan sebanyak itu, sampah plastik yang terserap mencapai 28 ton,'' jelasnya akhir pekan ini.

Baca Juga

Dia menyebut jumlah penyerapan sampah plastik ini berkurang cukup banyak dibanding tahun lalu. Pada 2019, sampah plastik yang terserap mencapai 90 ton. Hal ini mengingat jumlah paket pekerjaan jalan yang dilaksanakan juga jauh lebih banyak.

Pada 2020, dalam APBD Murni juga sebenarnya juga menganggarkan paket pekerjaan pengaspalan jalan yang cukup banyak. Namun setelah wabah Covid-19 terjadi awal Maret 2020, dilakukan refocusing anggaran yang menyebabkan paket pekerjaan jalan juga dikurangi. ''Kalau tidak ada wabah Covid, volume sampah plastik yang terserap mungkin tidak berbeda jauh dengan tahun lalu,'' katanya.

Saat ini pihaknya masih menunggu paket kegiatan yang dibiayai dari program Bantuan Gubernur Jateng. Apabila paket kegiatan tersebut berjalan, kemungkinan sampah plastik yang terserap akan lebih banyak lagi. ''Paling tidak, mungkin akan terserap 10 ton sampah plastik lagi,'' jelas Sugiri.

Dalam program pengaspalan jalan yang dilaksanakan di Banyumas, bupati mengintruksikan agar aspal yang digunakan tidak berupa aspal murni melainkan dicampur dengan serpihan sampah plastik. Dengan penggunaan bahan aspal plastik, menurut Sugiri ada banyak keuntungan yang diperoleh.

Selain kondisi aspal jalan menjadi lebih kuat karena daya rekat aspal plastik metode ini juga dapat mengurangi pencemaran sampah plastik yang sulit terurai. ''Syaratnya sampah plastik yang digunakan harus dicacah dulu. Selain itu, kondisi plastik juga harus benar-benar kering,'' katanya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement