Sabtu 03 Oct 2020 23:38 WIB

BPBD Banten Ingatkan Warga Dampak Fenomena La Nina

Fenomena La Nina ditandai dengan intensitas hujan tinggi atau cuaca ekstrem.

Petugas BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) menunjuk area pergerakan badai Siklon Tropis Cempaka di Laboratorium BMKG Banten, di Serang. (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Petugas BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) menunjuk area pergerakan badai Siklon Tropis Cempaka di Laboratorium BMKG Banten, di Serang. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten menghimbau warga untuk mewaspadai dampak fenomena La Nina. Fenomena itu akan ditandai dengan terjadinya intensitas curah hujan tinggi yang menyebabkan potensi banjir dan tanah longsor bahkan banjir bandang.

"Maka kita juga harus tetap waspada dengan adanya fenomena ini, yang bisa mengakibatkan banjir bandang, dan longsor. Selain itu untuk daerah yang rawan longsor agar selalu waspada," Kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten Nana Suryana di Serang, Sabtu (3/10).

Baca Juga

Nana mengatakan, wilayah yang harus diwaspadai dengan dampak fenomena ini adalah perbukitan. Karena, dengan curah hujan tinggi dapat menyebabkan terjadinya potensi longsor dan banjir bandang.

"Kalau daerah paling rawan banjir bandang dan longsor di Provinsi Banten itu potensinya ada wilayah Kabupaten Lebak, Pandeglang, Serang dan Cilegon," katanya.

Ia menuturkan, jika melihat secara umum dengan fenomena ekstrim ini, seluruh wilayah Provinsi Banten akan terdampak dengan terjadinya banjir.

"Tetapi kalau untuk banjirnya itu hampir merata di wilayah Banten terjadi. Wilayah Tangerang pun bisa terjadi karena ada kiriman alirang sungai dari Tangerang Raya," kata Nana.

Nana menjelaskan, dalam upaya mengantisipasi terjadinya bencana tersebut, pihaknya akan melakukan pemantauan serta memberikan mitigasi bencana, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.

"Untuk himbauan-nya kepada masyarakat tetap waspada, meningkatkan mitigasi melalui evakuasi mandiri. Kemudian masyarakat juga supaya tetap tenang tidak panik serta menghindari lokasi yang secara kasat mata itu bisa terjadi longsor," kata dia.

Bedasarkan catatan BPBD Provinsi Banten, bahwa dari bulan Januari hingga September 2020 ini terjadi bencana alam dengan didominasi banjir dan longsir serta angin puting beliung. Sedangkan, untuk bencana gempa bumi terakhir itu terjadi di bulan Juni 2020 di laut pada jarak 62 Kilometer barat daya Lebak dengan kedalaman 17 Kilometer berkekuatan 4.0.

"Kemudian yang berlangsung saat ini itu bencana non alam atau Covid. Serta terjadi kemarin itu bencana angin puting beliung, di Pandeglang," kata Nana.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement