Sabtu 03 Oct 2020 19:39 WIB

AHY Bentuk Satgas Awasi Penerapan Prokes Paslon Pilkada

Satgas akan mengatur penegakan protokol kesehatan kepada seluruh tim sukses.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Budi Raharjo
Seorang warga berjalan di dekat instalasi sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang terpasang di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin (28/9). Meskipun banyak desakan dari sejumlah organisasi dan kalangan masyarakat untuk menunda Pilkada karena dikhawatirkan dapat menjadi klaster penularan Covid-19, Pilkada serentak yang diadakan di 270 daerah di Indonesia itu akan tetap dilaksanakanan pada 9 Desember 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Seorang warga berjalan di dekat instalasi sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang terpasang di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin (28/9). Meskipun banyak desakan dari sejumlah organisasi dan kalangan masyarakat untuk menunda Pilkada karena dikhawatirkan dapat menjadi klaster penularan Covid-19, Pilkada serentak yang diadakan di 270 daerah di Indonesia itu akan tetap dilaksanakanan pada 9 Desember 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan membentuk satuan tugas (Satgas) khusus pada pilkada serentak 2020 kali ini. Sekretaris Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani mengatakan satgas dibentuk untuk memastikan agar para pasangan calon yang diusung partainya di Pilkada 2020 bisa menerapkan protokol kesehatan.   

"Briefing kemarin dipimpin ketum juga langsung terkait dengan rencana pembentukan satgas pilkada antara lain tugas besarnya itu memastikan paslon-paslon kita mengindahkan protokol covid," kata Kamhar Lakumani dalam diskusi yang ditayangkan secara virtual, Sabtu (3/10).

Kamhar menjelaskan, Satgas khusus tersebut nantinya tidak hanya mengawasi para paslon agar tetap menerapkan protokol kesehatan, tetapi juga akan mengatur penegakan protokol kesehatan kepada seluruh tim sukses pasangan calon tersebut. Kamhar juga menegaskan, Partai Demokrat juga menerapkan sanksi tegas terhadap paslon yang diusung Partai Demokrat.

"Artinya mekanisme sanksi dan sebagainya harus diperkuat. Kita setuju bahwa instrumen hukumnya harus diperkuat," ujarnya.

Ia menuturkan, Partai Demokrat juga kerap mengingatkan kepada para paslon untuk tidak hanya memikirkan merebut suara, tetapi juga turun membantu masyarakat di masa covid-19 ini. Salah satu contoh yang bisa dilakukan yaitu membagikan masker, dan hand sanitizer. "Jadi bukan hanya politik semata tapi dia orientasi untuk pemberdayaan masyarakat kita," tuturnya.

Sebelumnya AHY menginstruksikan calon kepala daerah (cakada) yang diusung Partai Demokrat untuk menerapkan protokol secara ketat disiplin. Hal tersebut disampaikan AHY yang disiarkan secara virtual di salah satu stasiun televisi nasional, Jumat (25/9) malam.

"Demi keselamatan kita semua, saya instruksikan kepada para calon kepala daerah dari Partai Demokrat untuk menjalankan kampanye dengan menerapkan protokol covid-19 secara ketat dan disiplin," kata AHY dalam pidatonya dikutip Republika.

AHY berpesan agar jangan sampai pilkada serentak 2020 menciptakan klaster baru covid-19 di berbagai daerah. Dirinya juga berharap materi kampanye yang disampaikan cakada difokuskan untuk menjelaskan kepada masyarakat terkait solusi terbaik untuk keluar dari krisis pandemi dan krisis ekonomi di masing-masing daerahnya.

"Selanjutnya mari kita berikhtiar dan berjuang sekuat tenaga dengan niat yang baik, tujuan yang  baik, dan diperjuangkan dengan cara-cara yang baik agar para kandidat sukses, dan bisa memenangkan hati, pikiran dan suara rakyat," ujar putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut

Selain itu AHY juga mengimbau kepada seluruh kandidat kepala daerah untuk berkompetisi secara sportif dan beretika. AHY berpesan agar para cakada bisa bekerja efektif dan menghadirkan bukti konkret kepada masyarakat jika nantinya terpilih.

"Jangan obral janji, tapi buktikan dengan kerja, dan hasil yang nyata. Demokrat harus berkoalisi dengan rakyat, serap dan dengarkan suara rakyat, karena harapan rakyat, perjuangan Demokrat," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement