Sabtu 03 Oct 2020 09:51 WIB

Belarusia Umumkan Sanksi Pembalasan Terhadap Uni Eropa

Rusia menyatakan mendukung sanksi pembalasan yang dikeluarkan Belarusia.

Presiden Alexander Lukashenko dari Belarus dilantik untuk masa jabatan baru pada Rabu (23/9).
Foto: EPA
Presiden Alexander Lukashenko dari Belarus dilantik untuk masa jabatan baru pada Rabu (23/9).

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pihak berwenang Belarusia pada hari Jumat (2/10) mengumumkan bahwa mereka menjatuhkan sanksi terhadap Uni Eropa, dan mengancam akan merevisi hubungan diplomatik negara itu dengan blok tersebut. Pernyataan ini sebagai tanggapan atas sanksi Uni Eropa terhadap puluhan pejabat Belarusia yang dituduh memalsukan hasil pemilihan presiden dan memimpin tindakan keras terhadap pengunjuk rasa damai.

Rusia mengatakan pihaknya juga akan mengikuti sanksi Belarusia di blok tersebut. Dilansir AP, Uni Eropa pada Jumat (2/10) dini hari memutuskan untuk menjatuhkan sanksi pada sekitar 40 pejabat, kecuali Presiden Alexander Lukashenko, yang terpilih kembali pada Agustus dalam pemungutan suara yang dianggap pihak oposisi dicurangi.

Baca Juga

Menanggapi hal tersebut, Kementerian Luar Negeri Belarus mengeluarkan pernyataan yang mengumumkan sanksi sendiri terhadap pejabat Eropa. "Pihak Belarusia, mulai hari ini, memberlakukan daftar sanksi pembalasan," kata pernyataan itu.

Kementerian Luar Negeri Belarusia tidak mengungkapkan daftar tersebut dan tidak memberikan rincian berapa banyak pejabat yang ada di dalamnya.

"Jika UE lebih lanjut meningkatkan sanksi mungkin ada konsekuensi yang lebih serius," menurut pernyataan itu.

Salah satu konsekuensinya adalah Belarusia kemungkinan akan menarik diri dari program dan proyek bersama atau merevisi hubungan diplomatiknya dengan Uni Eropa.

“Belarusia selalu, dalam kata-kata dan perbuatan, menentang konfrontasi. Kami ingin dialog dan saling pengertian. Tetapi sebagai negara berdaulat, kami juga bertekad, meskipun bukan tanpa penyesalan, untuk menanggapi tindakan tidak ramah untuk secara alami membela kepentingan nasional kami, "bunyi pernyataan itu.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengkritik langkah Uni Eropa dan mengatakan daftar sanksi pembalasan Belarusia, mulai berlaku hari ini, secara otomatis akan digunakan oleh Rusia.  Dia mengatakan langkah ini sejalan dengan kewajiban di bawah perjanjian serikat antara Belarus dan Rusia.

Pada hari Jumat, juru bicara kementerian luar negeri Anatoly Glaz mengatakan kepada wartawan bahwa Belarusia menarik duta besarnya dari Polandia dan Lituania dan meminta negara-negara itu untuk melakukan hal yang sama kepada para diplomat mereka.

Dia juga mengatakan kementerian ingin Lithuania mengurangi jumlah staf di kedutaan besarnya di Belarus dari 25 diplomat menjadi 14 dan Polandia dari 50 menjadi 18 orang. Kedua negara tetangga Belarusia ini mengecam keras Lukashenko dan hasil pemilihan umum Belarusia.

Glaz juga mengatakan Belarusia akan memberlakukan pengurangan staf diplomatik dari Kanada dan Inggris, yang awal pekan ini mengumumkan sanksi terhadap Lukashenko dan pejabat lainnya.

Hasil resmi pemilihan presiden 9 Agustus memberikan Lukashenko, yang telah memimpin Belarusia selama 26 tahun, kemenangan telak dengan perolehan 80 persen suara. Penantang utamanya Sviatlana Tsikhanouskaya hanya mendapat 10 persen.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement