Sabtu 03 Oct 2020 07:04 WIB

PYI Beri Modal Usaha UKM

'Setiap bulan kami melakukan kontrol kepada UKM binaan kami'.

 PYI Beri Modal Usaha UKM
Foto: PYI
PYI Beri Modal Usaha UKM

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Lembaga Amil Zakat Nasional Panti Yatim Indonesia (PYI) Yatim dan Zakat menyelenggarakan program bantuan ekonomi produktif berupa bantuan paket sembako untuk Usaha Kecil menengah (UKM). Dalam rangka mendukung wirausaha pemula serta penanggulangan kemiskinan, Bantuan ini nantinya akan digulirkan kepada 175 pedagang UKM binaan PYI Yatim dan Zakat. 

''Program ini merupakan program unggulan yang kami laksanakan saat ini. Serta merupakan program lanjutan dari bantuan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang kami laksanakan di bulan sebelumnya. Setiap bulan kami melakukan kontrol kepada UKM binaan kami, demi mengetahui kemajuan usaha mereka,'' tandas Supervisor  (SPV) Pemberdayaan PYI Yatim dan Zakat Fatih Nasrullah dalam siaran pers yang diterima Republika, Sabtu (3/10). Dikatakannya, wilayah program ini dilaksanakan di wilayah provinsi DKI Jakarta, Banten dan Kabupaten Sumedang.

''Dengan kriteria pedagang makanan kecil seperti pedagang nasi kuning, lontong, kupat tahu, nasi uduk, bubur ayam, warung nasi dan sejenisnya. Program ini juga tidak sebatas memberikan bahan makanan sebagai modal usahanya namun PYI Yatim dan Zakat melakukan controlling serta memberikan pendampingan UMKM untuk mereka,'' ungkap Fatih.

Selain itu, Manajer Pemberdayaan, Tedi mengatakan bantuan ekonomi produktif ini adalah salah satu cara menyelamatkan masyarakat  di tengah pandemi Covid-19, khususnya para UKM yang kekurangan modal, bahan makanan, dan sebagainya.

''Kami ucapkan terima kasih banyak kepada Panti Yatim Indonesia yang telah menyalurkan bantuan untuk UKM ini. Karena saya merasa terpuruk dikondisi saat ini, apalagi dalam keadaan Pandemi Corona ini, bagi saya sangat sulit membeli bahan pokok dagangan, disebabkan tidak ada pemasukan dari penjualan.  Sehingga saya pernah berhenti berdagang,'' tutur salah seorang Penjual bubur dan lontong kari penerima bantuan, Tuti.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement