Jumat 02 Oct 2020 19:06 WIB

Aplikasi Peer-to-Peer untuk berbagi WiFi

Pengguna dapat membagikan WiFi atau paket data mereka yang tidak terpakai

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
 Aplikasi peer-to-peer untuk berbagi WiFi, Gluu, berupaya mengembangkan bisnisnya dan melakukan penawaran produknya ke sektor B2B.
Foto: Republika
Aplikasi peer-to-peer untuk berbagi WiFi, Gluu, berupaya mengembangkan bisnisnya dan melakukan penawaran produknya ke sektor B2B.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Aplikasi peer-to-peer untuk berbagi WiFi, Gluu, berupaya mengembangkan bisnisnya dan melakukan penawaran produknya ke sektor B2B. Hal ini diawali berdasarkan minat yang tinggi dari berbagai brand ternama yang ingin menciptakan keterlibatan yang lebih baik dan hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan.

Co-founder Gluu Stephen Lee mengatakan aplikasi Gluu, pengguna dapat membagikan WiFi atau paket data mereka yang tidak terpakai untuk dibagikan kepada orang sekitar, dan sebagai gantinya, mereka akan mendapat berbagai keuntungan. Gluu menyelesaikan masalah koneksi pengguna ketika mereka kehabisan paket data atau ketika mereka berada di daerah yang  jaringannya lemah.

“Melalui pengguna dapat memanfaatkan kapasitas pengguna Gluu lainnya. Melalui model direct-to-consumer, Gluu bekerja dengan konsumen brand yang mensponsori program konektivitas dan penghargaan. Sebagai gantinya, brand mendapatkan informasi yang lebih mendalam mengenai keinginan pengguna produk mereka,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Jumat (2/10).

Didirikan oleh pakar teknologi dan media Singapura, Lin ShuFen dan Stephen Lee, layanan ini telah aktif di Singapura dan Indonesia, dan aplikasinya telah diunduh di beberapa negara di seluruh dunia sejak diluncurkan.

“Kami telah mendengar kebutuhan beberapa perusahaan untuk menciptakan keterlibatan yang lebih dalam dengan pelanggan mereka. Kami dengan senang hati memperluas kemampuan konektivitas Peer to Peer kami melalui Gluu Connect, dan melalui API kami, mitra kami dapat memperoleh layanan ini secara mudah ke dalam aplikasi mereka,” ucapnya.

Menurutnya para milenial Indonesia suka untuk berbagi, jadi Indonesia adalah tempat yang tepat untuk membangun kemitraan. Konektivitas adalah inti dari gaya hidup digital dan Gluu akan mendapatkan daya tarik bisnis yang kuat.

“Struktur paket data telekomunikasi dan gaya hidup digital kaum milenial di Indonesia merupakan kombinasi sempurna yang dapat dimanfaatkan sebuah brand untuk membawa keterlibatan konsumen mereka ke tingkat yang baru,” ucapnya.

Investor dan Penasihat Gluu Alexander Rusli menambahkan jumlah pelanggan yang besar di Indonesia juga menyediakan platform yang fantastis untuk menyempurnakan produk sebelum membawanya ke pasar dengan kebutuhan dan struktur serupa.

“Aplikasi Gluu melihat pertumbuhan yang cukup bagus di antara pengguna ketika diluncurkan di Indonesia pada 2019, dengan program kemitraan dengan brand-brand terkemuka seperti Alfamart dan Nestle. Pertumbuhan awalnya didorong terutama dari mulut ke mulut di tengah pengguna di seluruh Indonesia,” ucapnya.

Untuk memulai penawaran B2Bnya di Indonesia, Gluu telah bekerja sama dengan KasPro, aplikasi pembayaran digital Indonesia. Sebagai mitra Gluu Connect pertamanya diharapkan akan sudah dapat diluncurkan dalam beberapa bulan mendatang.

“Kemitraan ini akan memungkinkan pelanggan Kaspro untuk berbagi konektivitas dan memperoleh keuntungan melalui aplikasi yang sama dengan berbagai keuntungan. Gluu menargetkan untuk bekerja sama dengan dua brand terkemuka lainnya pada Gluu Connect sebelum penutupan tahun ini,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement