REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebanyak 37 mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengikuti program kredit transfer di perguruan tinggi mitra UAD. Program ini dijalankan di dalam dan luar negeri.
Kepala Bidang Kerjasama Luar Negeri UAD, Ida Puspita mengatakan, program tersebut mendapatkan dana dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Yakni melalui skema International Credit Transfer (ICT) dan pertukaran mahasiswa tanah air nusantara-sistem alih kredit dengan teknologi informasi (Permata Sakti).
"Melalui program ini, mahasiswa dapat mengambil mata kuliah yang ditawarkan di mitra UAD, baik di dalam dan luar negeri dengan model pembelajaran secara daring dan berlangsung selama satu semester di semester ganjil tahun akademik 2020/2021," kata Ida dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (1/10).
Ida menjelaskan, untuk skema ITC sendiri ada 11 mahasiswa yang mengikuti program transfer kredit di berbagai perguruan tinggi di luar negeri. Sementara, untuk skema Permata Sakti, ada 26 mahasiswa yang mengambil kredit di 26 perguruan tinggi yang ada di Indonesia.
"Selain itu UAD juga menerima 47 mahasiswa (dari universitas lain di Indonesia) untuk mengambil beberapa mata kuliah, ada 12 PTS (perguruan tinggi swasta) mitra yang mengirimkan mahasiswanya ke UAD," ujarnya.
Ida pun bersyukur bahwa UAD masih menjadi salah satu perguruan tinggi yang mendapatkan bantuan untuk mengikuti program kredit transfer ini. UAD sendiri sudah mendapatkan bantuan untuk mengikuti program ini sejak 2019 lalu.
"Diharapkan UAD dapat memperkuat jejaring kerja sama baik nasional dan internasional, sebagai wujud komitmen untuk menjadi Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang diakui di level internasional," jelasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
