Jumat 02 Oct 2020 17:50 WIB

IDI: Jaga Imunitas itu Penting di Tengah Pandemi Covid-19

Pasien yang sudah terkena Covid-19 harus mendapatkan dukungan positif dari keluarga

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Gita Amanda
Diskusi bertajuk
Foto: BNPB
Diskusi bertajuk

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Tim Mitigasi Dokter dalam Pandemi Covid-19 PB IDI Ekasakti Octohariyanto mengatakan saat kondisi pandemi Covid-19 sangat penting untuk menjaga imunitas seperti makanan yang bergizi dan berolahraga. Tidak hanya itu, masyarakat harus selalu menerapkan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan.

"Jadi, di tengah pandemi Covid-19 seperti ini kami harus menjaga imunitas. Gimana caranya? makanan jangan terlalu banyak karbohidrat. Usahakan protein dan lemak tercukupi. Lalu, olaharaga tiga kali dalam satu pekan. Ini penting loh. Jangan diabaikan," katanya dalam diskusi yang bertajuk "Tetap Aman dan Imun di Tengah Pandemi Covid-19" secara virtual, Jumat (2/10).

Baca Juga

Kemudian, ia melanjutkan penularan penyakit Covid-19 itu ada host, agent dan enviroment. Host adalah pasien. Agen itu adalah virusnya. Enviroment itu seperti hand sanitizer, disenfektan dan sebagainya. Dalam hal ini, penerapan 3M harus dilakukan. Lalu, imunitas harus sehat karena kalau tidak bisa mempengaruhi penurunan imun dan akan terkena virus.

"Harus dijaga imunnnya karena Covid-19 bisa mengenai siapa saja. Bahkan, ada yang tanpa gejala," kata dia.

Pandemi Covid-19 ini masih panjang, lanjut dia, hal yang perlu dilakukan adalah mengontrol diri sendiri. Lalu, menambah asupan gizi seperti mengkonsumsi vitamin dan susu. Sehingga imunnya meningkat dan menjadi sehat.

Sementara itu, untuk pasien yang sudah terkena Covid-19 harus mendapatkan dukungan positif dari keluarganya. Lalu, mereka bisa isolasi di RS Wisma Atlet atau di rumah sendiri selama 10 hari dengan berkoordinasi dengan RT, RW dan puskesmas setempat. Hal ini dilakukan agar kalau terjadi apa-apa cepat ditangani.

"Jadi, gini kalau isolasi mandiri harus ada dokter yang bertanggung jawab mengawasi seperti kasih vitamin dan sebagainya. Lalu, koordinasi juga sama RT, RW dan puskesmas. Tidak menutup kemungkinana yang kelihatan segar dan sehat habis itu meninggal dunia. Maka, kami antisipasi seperti itu," kata dia.

Ia menambahkan untuk yang memiliki penyakit bawaan (komorbid) justru pasti lebih berhati-hati karena yang punya komorbid itu pasti dijaga pola makannya dan olahraga secara teratur. Seperti, melakukan senam jantung, kencing manis dan sebagainya. Kalau makanan mereka juga sudah ada porsinya dan pantangannya.

"Tapi, balik lagi kami harus bisa mengontrol diri dan tegur orang yang tidak memakai masker. Per tanggal 1 Oktober 2020 127 orang tenaga medis belum lagi perawat dan sebagainya banyak yang meninggal dunia. Mari bersama-sama berjuang karena pandemi ini belum berakhir dan kami tidak tahu sampai kapan. Jangan lupa pakai masker," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement