Sabtu 03 Oct 2020 04:30 WIB

Nikmat Lahir Batin Menurut Ibnu Athaillah, Apa Itu?

Karunia dan nikmat lahir batin bukan saja melulu soal harta dan jodoh.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Nikmat Lahir Batin Menurut Ibnu Athaillah, Apa Itu?
Foto: Pixabay
Nikmat Lahir Batin Menurut Ibnu Athaillah, Apa Itu?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah memang menebarkan karunia dan nikmat kepada setiap hamba-Nya. Namun yang harus dimengerti, karunia dan nikmat lahir batin bukan saja melulu soal harta dan jodoh.

Dalam kitab Al-Hikam, Ibnu Athaillah mengatakan: “Mata razaqaka at-thaa’ata wal-ghina bihi anha, fa’lam annahu qad asbagha alaika ni’amahu zhaahiratan wa baathinatan." Yang artinya: “Saat Allah menganugerahimu ketaatan dan engkau merasa cukup bersama-Nya dengan ketaatan itu, berarti Dia telah memberimu nikmat lahir dan batin."

Baca Juga

Dijelaskan, di saat Allah memberi seorang hamba rezeki kekuatan untuk melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya secara lahir, maka seseorang itu tidak akan terlalu bergantung pada ketaatan itu dalam mendapatkan keinginannya.

Melainkan hanya bergantung kepada Allah semata dan menyisihkan segala hal selain-Nya. Maka dengan begitu, seorang hamba harus mengetahui di saat itu Allah telah menganugerahkan segala karunia-Nya. Baik yang sifatnya berbentuk lahir seperti ketaatan, maupun yang sifatnya batin seperti makrifat yang mewajibkan seorang hamba mengabaikan dan tidak melihat selain-Nya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement