Jumat 02 Oct 2020 17:13 WIB

UII Gelar Konferensi Kimia Internasional

Konferensi Kimia Internasional digelar UII.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Hafil
UII Gelar Konferensi Kimia Internasional. Foto: Kampus UII Yogyakarta.
Foto: Wahyu Suryana.
UII Gelar Konferensi Kimia Internasional. Foto: Kampus UII Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Jurusan Kimia FMIPA Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan konferensi internasional 3rd International Conference on Chemistry, Chemical Process and Engineering (IC3PE) 2020. Tapi, tahun ini diadakan secara daring.

UII turut memanfaatkan momen ini untuk membangun sinergi. Menggandeng Jurusan Kimia Universitas Nusa Cendana, Jurusan Teknik Kimia Universitas Sultan Agung Tirtayasa, dan Fakultas Teknologi Teknik University College TATI Malaysia.

Baca Juga

Kegiatan mengangkat tema Nurturing the Dynamic of Sustainable Chemistry by Exploring Indonesian Treasure. Tujuannya, agar ilmu kimia semakin berperan mengeksplorasi kekayaan alam Indonesia, mendukung keberlanjutan kehidupan.

Konferensi dua tahunan ini turut didukung Royal Society of Chemistry (RSC) Inggris, Himpunan Kimiawan Indonesia (HKI) dan Laboratorium Terpadu UII. Untuk topik penelitian merupakan topik-topik hangat peneliti dunia hari ini.

Ketua Panitia IC3PE 2020 dan Ketua Jurusan Kimia FMIPA UII, Prof. Is Fatimah mengatakan, tahun ini menjadi konferensi berbeda dari tahun sebelumnya karena pandemi Covid-19. Namun, ia meyakini bisa tetap memberikan kontribusi serupa.

"Kami yakin bidang kimia, proses kimia dan rekayasanya berperan penting dalam mendukung pengembangan berkelanjutan ragam aspek-aspek pada masa depan," kata Fatimah, Jumat (2/10).

Lima pembicara kunci tahun ini ada Prof. Ahmad Fauzi Ismail dari Univerisiti Teknologi Malaysia, Prof. Won-Chun Oh dari Hanseo University Korea Selatan, Dr. Oki Muraza dari King Fahd University of Petroleum & Minerals Arab Saudi.

Lalu, ada Prof. Michiaki Matsumoto dari Doshisha University Jepang, dan Dr. Antonius R.B. Ola dari Universitas Nusa Cendana. Ada pula 10 pembicara dari  negara-negara lain dan Dr. Tatang Shabur Julianto dari UII.

Presiden HKI, Dr. Mohamad Rafi menyampaikan, sains dan teknik akan memainkan peran penting dalam kontribusinya kepada pembangunan IPTEK berkelanjutan. Maka itu, ia berharap, mahasiswa dan ilmuwan muda bisa terus menggalinya.

"Ke depannya, diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat," ujar Rafi.

Rektor UII, Prof. Fathul Wahid menambahkan, posisi kimia makin penting dalam hidup manusia. Salah satu fungsinya hari ini mendukung pembelajaran daring selama pandemi, sehingga wabah tidak jadi penghalang memperluas pengalaman.

"Pandemi bukanlah hoaks yang harus diabaikan, kita harus mengomunikasikan apa yang membedakan satu society dengan yang lain dari sikap mereka menghadapinya ," kata Fathul.

Konferensi dihadiri lebih dari 150 peserta dari 10 negara yang presentasikan penelitian mereka secara asinkron memakai Google Classroom. Lalu, lebih dari 100 peserta non presenter turut menghadiri perhelatan dua tahunan tersebut.

Luaran seminar ini akan dipublikasikan di Jurnal Internasional Open Chemistry dan Bulletin of Chemical Reaction Engineering & Catalysis (BCREC) untuk paper terpilih. Serta, proceeding konferensi internasional AIP terindeks Scopus. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement