Sabtu 03 Oct 2020 10:33 WIB

Jack Ma Prediksi Bisnis Kecil Bakal Segera Kuasa Dunia

Jack Ma Prediksi Bisnis Kecil Bakal Segera Kuasa Dunia

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Jack Ma Prediksi Bisnis Kecil Bakal Segera Kuasa Dunia. (FOTO: Forbes)
Jack Ma Prediksi Bisnis Kecil Bakal Segera Kuasa Dunia. (FOTO: Forbes)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Para pengusaha China harus mempersiapkan diri untuk dunia digitalisasi secara global. Hal itu disampaikan oleh pendiri Alibaba, Jack Ma. Ma juga mengatakan bahwa globalisasi yang dulunya dipimpin oleh negara maju, akan dipimpin oleh negara berkembang dan usaha kecil.

"Globalisasi dipimpin oleh negara maju dan perusahaan besar di masa lalu, tetapi akan dipimpin oleh negara berkembang dan usaha kecil di masa depan," ujar Ma dalam China Green Companies Summit, sebuah acara yang diselenggarakan oleh China Entrepreneur Club.

Baca Juga: 10 Orang Terkaya China, Jack Ma Bukan Lagi yang Pertama

Dilansir dari South China Morning Post di Jakarta, Jumat (2/10/2020) Ma mengungkap bahwa saat ini membangun bisnis digital sangatlah mudah. Cukup dengan ponsel yang mereka genggam.

"Siapapun yang memiliki telepon seluler dapat menjalankan bisnis yang mengglobal… dalam tiga dekade terakhir, 6.000 atau lebih bisnis besar mendikte globalisasi, tetapi masa depan akan ditentukan oleh 60 juta bisnis kecil yang mengglobal. Digitalisasi pasti akan mengubah semua industri." ujar Ma lagi.

Ma mengungkap bahwa bisnis China harus memperhatikan permintaan 1,4 miliar konsumen China, terutama yang berada di kota-kota kecil. Menurut pria 56 tahun ini, Amerika Serikat hanya memiliki 12 kota dengan populasi di atas satu juta pada tahun 2014, sementara China memiliki 167 kota sehingga kota-kota di China memiliki potensi bisnis yang besar.

"Karena 300 juta konsumen Amerika telah mendorong putaran terakhir globalisasi, putaran baru akan didorong oleh 1,4 miliar konsumen China," tambahnya.

Pendiri Alibaba ini memprediksi, China akan menjadi negara dengan konsumen terbesar setelah sebelumnya menjadi negara penjual.

"Apa yang ingin kami menangkan saat keluar bukan hanya untung, tetapi juga rasa hormat; apa yang ingin kami tunjukkan bahwa China bukanlah negara yang kuat, tetapi negara yang baik dan indah, dan kami tidak mengekspor kapasitas yang berlebihan tetapi menciptakan nilai baru dan berbeda." tandas Ma.

Meski telah mundur dari ketua Alibaba tahun lalu, namun Ma masih dianggap sebagai pemimpin dalam komunitas bisnis Cina. Pidato dan nasihatnya akan selalu didengar.

Ma mengatakan pesaing paling berbahaya untuk bisnis yang sudah mapan bukanlah mereka yang sudah ada dalam satu atau dua dekade terakhir, tetapi mereka yang belum pernah didengar.

Ma juga mendesak perusahaan China untuk bergerak cepat meningkatkan bisnisnya dengan teknologi digital.

"Dekade mendatang akan menjadi kesempatan terakhir bagi industri tradisional untuk merangkul digitalisasi," ujarnya.

Ia menambahkan nasihat-nasihat seperti ini sudah ia katakan sejak 20 tahun lalu, namun sayang hanya sedikit orang yang menanggapi nasihatnya dengan serius.

"Baru setelah munculnya Taobao, Tmall, Alibaba, Baidu dan Tencent, orang-orang mulai berteriak 'serigala datang'. Nyatanya, serigala sudah lama ada di sana." tutupnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement