Kamis 01 Oct 2020 23:54 WIB

Covid-19 di Kalbar Lewati 1.000 Kasus

Saat ini berkembang klaster kantor, pasar, RS, dan keluarga di Kalbar.

Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.
Foto: CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson mengatakan pada hari ini jumlah kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar sudah melebihi angka 1.000 tepatnya 1.011 kasus. Ada tambahan 29 kasus baru.

"Untuk tanggal 1 Oktober 2020, Kalbar mendapat tambahan 29 kasus konfirmasi Covid-19 baru, dengan penambahan ini, maka saat ini jumlah kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar mencapai 1.011," kata Harisson di Pontianak, Kamis.

Baca Juga

Dia menjelaskan, 29 kasus konfirmasi Covid-19 yang baru ini tersebar di Kota Pontianak sebanyak 24 kasus, 1 orang di Kubu Raya, 2 orang di Sintang dan 2 orang di Singkawang. "Yang di Pontianak ini dari 24 ini ada 5 orang yang dirawat di rumah sakit, di Kubu Raya itu satu orang dirawat di rumah sakit, di Sintang 2 orang dirawat di rumah sakit, yang di Singkawang dua orang juga dirawat. Jadi yang dirawat di rumah sakit ada 10 orang," tuturnya.

Untuk kasus sembuh, juga terdapat penambahan sebanyak 14 orang yang tersebar di Kabupaten Kubu Raya 2 orang, di Kota Singkawang 1 orang dan 1 orang dari luar wilayah. "Dari kasus positif sebanyak 1.011 itu, 824 orang dinyatakan sembuh, atau sekitar 81,50 persen dan 9 orang meninggal," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengatakan, mengingat kondisi terkini penyebaran Corona virus di Kalbar, khususnya Pontianak yang cukup tinggi, maka pihaknya akan lebih tegas dalam menerapkan aturan. "Kemudian, akun di medsos yang sifatnya menghasut akan ditindak, kerumunan akan dibubarkan. Karena sekarang berkembang klaster kantor, pasar, RS dan keluarga," katanya.

Sutramidji menambahkan, rata-rata, hasil swab yang positif saat ini sebesar 15 persen dan sebelumnya tidak pernah lebih 5 persen. "Jangan remehkan virus ini kalau anda masih sayang keluarga dan diri anda. Kami hanya menjalankan tanggungjawab sebagai pemimpin, semua yang dilakukan untuk kebaikan semua," kata Sutarmidji.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement