Kamis 01 Oct 2020 22:16 WIB

Pakar: Relief Borobudur Katalog Flora dan Fauna Jawa Kuno

Relief pada Candi Borobudur merupakan catatan spesies Jawa terlengkap saat ini.

Relief pada Candi Borobudur merupakan catatan spesies Jawa terlengkap saat ini (Foto: Candi Borobudur)
Foto: ANTARA/ANIS EFIZUDIN
Relief pada Candi Borobudur merupakan catatan spesies Jawa terlengkap saat ini (Foto: Candi Borobudur)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Relief yang berada di Candi Borobudur tidak hanya merupakan warisan kebudayaan. Pakar menyebut, relief pada Candi Borobudur juga sebagai katalog flora dan fauna Jawa kuno bagi Indonesia yang merupakan negara dengan keanekaragaman hayati.

"Tidak hanya dalam konteks budaya tapi kita sebagai negara dengan keanekaragaman hayati tinggi bisa melihat Borobudur, dalam perspektif catatan spesies, menurut saya Borobudur inilah yang menjadi catatan katalog spesies Jawa yang terlengkap saat ini. Ini katalog pertama yang tercatat secara real dalam bentuk relief," kata Pakar Zoologi Cahyo Rahmadi dalam diskusi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dipantau dari Jakarta pada Kamis (1/10).

Baca Juga

Menurut peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI itu, relief Borobudur bisa menjadi jendela bagi masyarakat modern untuk memahami dan melihat flora dan fauna era Jawa kuno. Melalui Borobudur, candi Buddha terbesar di dunia, bisa dilakukan pengarusutamaan biodiversitas melalui warisan kebudayaan yang Indonesia miliki.

Peran Borobudur sebagai katalog flora dan fauna di era Jawa kuno terbukti dalam pengkajian relief kitab Lalitavistara yang dilakukan LIPI dan Balai Konservasi Borobudur (BKB). Pengkajian itu berhasil mengidentifikasi 63 spesies tumbuhan serta 52 spesies dan famili hewan yang terdapat dalam panel-panel Lalitavistara di candi tersebut.

Cahyo, yang ikut dalam kajian itu, mengatakan, baginya pemahat relief itu seperti taksonomis dan ekologis karena dengan rinci berhasil memahat hewan di tempat yang sesuai dengan habitatnya. Dia memberi contoh bagaimana terdapat pahatan burung dan kera yang berada di pohon dan buaya yang sedang berjemur di sungai.

"Ini juga menjadi indikasi bahwa pemahat bukan orang sembarangan, buat saya ini adalah orang biologi yang memahami tidak hanya flora, fauna tapi juga aspek-aspek biologi yang ada di setiap gambar yang dipahatkan di situ," kata Cahyo.

Menurut dia, prospek ke depan terkait kajian relief Borobudur sangat baik karena perpaduan kekayaan warisan budaya dan keanekaragaman hayati menjadi nilai penting dari kajian Borobudur dan candi-candi lain di masa depan. Selain itu, kemunculan fauna di candi-candi itu dapat memberikan gambaran keberadaan setiap spesies yang ada di Jawa dan menawarkan gambaran lingkungan yang lebih lengkap.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement