Jumat 02 Oct 2020 00:40 WIB

Malaysia Catat Kasus Covid-19 Tertinggi Kedua Sejak Pandemi

Pada Kamis (1/10), Malaysia mencatat 260 kasus baru Covid-19.

Taman kawasan Menara Berkembar Petronas (KLCC) di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (7/9/2020). Malaysia pernah mencatatkan kasus Covid-19 tertinggi pada 4 Juni 2020 sebanyak 277 kasus.
Foto: Antara/Rafiuddin Abdul Rahman
Taman kawasan Menara Berkembar Petronas (KLCC) di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (7/9/2020). Malaysia pernah mencatatkan kasus Covid-19 tertinggi pada 4 Juni 2020 sebanyak 277 kasus.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia hingga Kamis (1/10) pukul 12:00 waktu setempat telah mencatat 260 kasus baru Covid-19. Ini merupakan kasus tertinggi kedua selama pandemi, setelah pernah mencatatkan 277 kasus pada 4 Juni 2020.

"Dari 260 kasus baru yang dilaporkan, satu kasus adalah kasus impor yang telah tertular dari luar negeri yang melibatkan bukan warga negara yang pulang dari Inggris dan kasus ini dilaporkan di Kuala Lumpur," kata Dirjen Kesehatan Kementerian Keseharan Malaysia Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah dalam jumpa pers di Putrajaya, Kamis.

Baca Juga

Dari 259 kasus penularan di dalam negeri, menurut Noor, 130 kasus adalah warga negara Malaysia dan 129 kasus adalah bukan warga negara. Sebanyak 31 kasus mempunyai sejarah perjalanan ke Sabah.

"Ini menjadikan jumlah kasus dilaporkan mempunyai sejarah perjalanan ke Sabah sejak 20 September 2020 adalah sebanyak 119 kasus," katanya.

Malaysia pernah mencatatkan kasus Covid-19 tertinggi pada 4 Juni 2020 dengan 277 kasus dan sebanyak 270 kasus adalah di kalangan bukan warga negara dari Depot Tahanan Imigrasi (DTI) Bukit Jalil. Noor menyebut, angka 260 kasus positif Covid-19 pada Kamis kemarin merupakan data yang amat merisaukan.

"Jumlah kasus ketiga tertinggi dicatat pada 26 Maret 2020 semasa Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) fase satu sebanyak 235 kasus yang terdiri dari penularan di dalam negeri," katanya.

Pada kesempatan terpisah, Presiden UMNO Dr Ahmad Zahid Hamidi meminta maaf terhadap perkembangan terkini Covid-19 yang merisaukan karena Pemilu di Negara Bagian Sabah. Mewakil UMNO/Barisan Nasional, ia memohon maaf kepada rakyat dan frontliners seraya menyebut bahwa Pemilu Sabah yang diadakan bukanlah pilihan awal partainya.

"Anggota BN pada Pemilu Sabah perlu mematuhi SOP Kementrian Kesehatan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement