Kamis 01 Oct 2020 18:50 WIB

Perusda Puspahastama Kembangkan Tata Niaga Kopi

Puspahastama menggandeng petani lokal dengan memberi bibit dan pelatihan.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Fuji Pratiwi
Seorang petani memanen kopi jenis Robusta (ilustrasi). Perusda Puspahastama milik Pemkab Purbalingga mulai melirik tata niaga kopi dengan menggandeng petani lokal.
Foto: Antara/Anis Efizudin
Seorang petani memanen kopi jenis Robusta (ilustrasi). Perusda Puspahastama milik Pemkab Purbalingga mulai melirik tata niaga kopi dengan menggandeng petani lokal.

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA --  Perusahaan Daerah Pusat Pengolahan Hasil Pertanian Utama (Puspahastama) Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah mulai melirik usaha tata niaga kopi yang dihasilkan petani. Untuk itu, perusahaan milik Pemkab Purbalingga ini sedang mendorong sektor pertanian kopi di  wilayah Kecamatan Karangreja dan Kecamatan Karangjambu.

Langkah pertama yang dilakukan, antara lain dengan memberikan pelatihan budidaya kopi terhadap para petani kopi. Kemudian diikuti dengan penyerahan bantuan bibit dan penanaman pohon kopi. ''Hingga saat ini, sudah 2.000 bibit pohon kopi yang kita serahkan pada petani,'' kata Direktur Perusda Puspahastama, Sri Wahyuni, Kamis (1/10).

Baca Juga

Dari jumlah bibit yang disalurkan tersebut, sebanyak 1.000 bibit kopi jenis Arabica disalurkan di Desa Gunungmalang dan 500 bibit disalurkan di Desa Siwarak Kecamatan Karangreja. Sedangkan 500 bibit lainnya, merupakan kopi jenis Robusta yang disalurkan pada petani di Desa Sirandu Kecamatan Karangjambu.

Dewan Pengawas Perusda Puspahastama, Tri Daya Kartika, optimistis budidaya kopi ini bisa menjadi komoditas unggulan yang akan mendorong Perusda Puspahastama meningkatkan pendapatan daerah maupun petani.

''Penanaman bibit ini, insyaa Allah akan membantu kesejahteraan petani. Dengan pemeliharaan yang baik, paling tidak satu pohon bisa menghasilkan 10 kilogram buah kopi per musim,'' kata Tri.

Pjs Bupati Purbalingga Sarwa Pramana menuturkan, para petani kopi yang sudah dilatih, diharapkan bisa membagi ilmunya pada petani lain. Disamping itu, dia juga menyatakan setiap batang pohon kopi yang ditanam harus bisa dipertanggungjawabkan oleh petani.

''Ini sebagai bentuk komitmen petani untuk memelihara tanamannya dengan baik. Jangan sampai, pohon yang ditanam kemudian tidak terawat hingga akhirnya mati,'' kata Sarwa.

Dia menyebutkan, semua bantuan bibit yang diserahkan dibeli dengan uang negara yang dikelola oleh Perusda Puspahastama. ''Setiap rupiah uang negara uang dikeluarkan harus ada pertanggung jawabannya. Jadi mohon, para petani bisa memelihara tanaman kopi ini dengan baik,'' ujar dia.

Sarwa juga menyampaikan terima kasih kepada Perusda Puspahastama dan kepada para petani kopi. Selain dapat memberikan manfaat ekonomi, penanaman kopi di daerah wilayah pegunungan ini dapat mencegah terjadinya bencana alam banjir ataupun longsor bagi daerah bawah. 

''Ini juga membantu Kabupaten Purbalingga untuk peresapan air sehingga air tidak liar menjadi arus daerah ke lahan yang ada di bawahnya,'' kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement