Kamis 01 Oct 2020 18:36 WIB

Kasus Naik, Banten-Aceh Masuk Prioritas Penanganan Covid-19

Jumlah kasus Covid-19 di Aceh dan Banten terus meningkat beberapa waktu terakhir.

Petugas medis memperlihatkan sampel tes usap Covid-19.
Foto: SYIFA YULINNAS/ANTARA
Petugas medis memperlihatkan sampel tes usap Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menambah Banten dan Aceh sebagai provinsi prioritas penanganan Covid-19. Jumlah kasus infeksi virus SARS-CoV-2 terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir di dua provinsi itu.

Sebelum dua provinsi tersebut, Satgas mengelompokkan sembilan provinsi yang termasuk prioritas dalam penanganan Covid-19 yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Papua dan Bali.

“Mengapa Banten, karena perlu kami jelaskan, Provinsi Banten ini kasus tertingginya sebenarnya dikontribusikan hanya tiga kabupaten/kota, yaitu Tangerang, Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito di Jakarta, Kamis (1/10).

Selain itu, Provinsi Banten juga menjadi aglomerasi dari wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek).

“Apabila daerah-daerah ini dikendalikan dengan baik, maka kontribusi penurunan kasusnya lebih tinggi,” ujar dia.

Di samping itu, Satgas Penanganan Covid-19 juga baru saja meninjau kondisi Aceh dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Satgas menerima laporan bahwa jajaran pemerintah daerah Aceh membutuhkan bantuan dari pusat untuk mengendalikan perkembangan kasus Covid-19.

“Mereka merasa perlu bantuan dari pemerintah pusat, khususnya dari Satgas Covid-19 agar laboratorium-nya juga bisa ditambah untuk khususnya PCR di beberapa tempat tertentu misalnya di Aceh Utara, Aceh Tengah dan Aceh Selatan, dan denan melakukan penambahan laboratorium, otomatis nanti bisa jadi terdeteksi kasus lebih banyak,” ujar Wiku.

Kasus Covid-19 di Aceh, kata Wiku, bisa saja jauh lebih banyak dari data terakhir karena terjadi mobilitas penduduk dari dan ke Aceh dalam beberapa waktu terakhir.

“Maka dari itu pembatasan mobilitas penduduk itu sangat penting dalam pengendalian Covid-19 ini,” ujar dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement