Kamis 01 Oct 2020 16:15 WIB

Alasan Pemkab Bogor Belum Tes Covid-19 Sesuai Standar WHO

Tes Covid-19 yang belum standar WHO karena laboratorium PCR masih terbatas.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Ratna Puspita
Ilustrasi Covid-19. Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bogor menjelaskan jumlah tes Covid-19 yang masih belum memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) terkait ketersediaan laboratorium rujukan PCR masih terbatas.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19. Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bogor menjelaskan jumlah tes Covid-19 yang masih belum memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) terkait ketersediaan laboratorium rujukan PCR masih terbatas.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bogor menjelaskan alasan jumlah tes Covid-19 di wilayahnya masih belum memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO). Jumlah tes yang minim di Kabupaten Bogor terkait ketersediaan laboratorium rujukan PCR masih terbatas.

Anggota Divisi Komunikasi Publik Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bogor Dede Agung Priatna mengatakan rasio pengetesan metode uji usap (swab test) Polymerase Chain Reaction (PCR) di Kabupaten Bogor hingga 30 September 2020 sudah mencapai 12.200. Jika dirata-rata per-minggunya, jumlah tersebut belum mencapai angka ideal yang dirujuk oleh WHO.

Baca Juga

Dede mengatakan, per-minggunya Pemkab Bogor baru melaksanakan sekitar 800 swab test. Sedangkan, jika merujuk WHO 1 per 1000 penduduk, idealnya Pemkab melakukan tes sekitar 5000 per-minggu.

“Ya betul (belum mencapai angka ideal WHO), ketersediaan laboratorium rujukan PCR masih terbatas,” ujar Dede Republika.co.id, Kamis (1/10). 

Dede menjelaskan Puskesmas di wilayah Kabupaten Bogor memang mampu melakukan pelayanan pengambilan sampel. Namun, hal yang menjadi kendala adalah pemeriksaan PCR itu.

Ia menambahkan pemeriksaan PCR saat ini bersifat rujukan spesimen ke laboratorium yang mampu melakukan pemeriksaan PCR. “Kita sedang berproses meningkatkan kapasitas testing dengan mempersiapkan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) sebagai rujukan laboratorium PCR,” ujar Dede.

Berdasarkan keterangan Dede, hingga 30 September 2020 Pemkab Bogor telah melaksanakan tes kepada 71.340 orang. Dari jumlah itu, Pemkab Bogor lebih dominan melakukan tes cepat (rapid test) yakni sebanyak 59.140.

Berdasarkan update pada Kamis (1/10) siang, ketersediaan tempat tidur di Kabupaten Bogor sudah terisi sebesar 79 persen. Ruang  perawatan isolasi Covid-19 seluruhnya terdiri atas 602 tempat tidur (bed), isolasi IGD 80 bed dan isolasi ICU 39 bed yang tersebar di 29 rumah sakit di Kabupaten Bogor. 

Hingga Rabu (30/9), Pemkab Bogor mencatat kasus positif Covid-19 sebanyak 1.860 kasus. Dari jumlah itu, 1.169 orang dinyatakan sembuh, 54 orang meninggal dan 631 orang berstatus positif aktif. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement