Kamis 01 Oct 2020 10:07 WIB

Pembangunan BIRR Tunggu 5 Perumahan Serahkan Aset

Rencananya BIRR akan terintegrasi dengan Jalan R3, Bogor TImur..

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Proyek pembangunan jalan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor harus menunggu lima perumahan elit untuk menyerahkan prasarana sarana dan utilitas umum (PSU), sebelum memulai pembangunan jalan Bogor Inner Ring Road (BIRR). Maka itu, pembangunan mega proyek ini belum bisa direalisasikan dalam waktu dekat.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Bogor, Chusnul Rozaqi memaparkan lima perumahan elit yang harus menyerahkan PSU-nya adalah, Pakuan Hill, Royal Tajur, Rancamaya Residence, Nuansa Anggun dan Bogor Nirwana Residence.

"Jadi lima perumahan itu harus menyerahkan asetnya dulu dan tahap pertama akan dikumpulkan oleh pak wakil, agar aset ini segera diserahkan ke kota," kata Chusnul, Rabu (30/9).

Chusnul menjelaskan, aset PSU yang haris diserahkan ke Pemkot Bogor adalah berupa jalan. Dengan diserahkannya aset dari lima perumahan ini, maka lahan untuk pembangunan jalan BIRR akan terpenuhi sebanyak sepertiga dari total panjang jalan.

"Kalau dihitung ini bisa sepertiganya. Tapi kalau bicara soal anggaran kita belum kesana. Sekarang fokus ke penyerahan aset dulu," ujar dia.

Rencananya proyek BIRR ini memiliki panjang 12,6 km dan akan melintasi tujuh Kelurahan yang ada di Kecamatan Bogor Selatan dan Bogor Timur. Di antaranya adalah Kelurahan Sindangsari, Muarasari, Harjasari, Kertamaya, Genteng, Pamoyanan dan Mulyaharja. Bahkan jalan ini rencananya akan terintegrasi dengan Jalan R3 yang ada di wilayah Kecamatan Bogor Timur.

Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan saat ini tahapan terpenting adalah membangun kembali komunikasi dengan para pengembang perumahan. Dia pun sudah meminta Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim untuk segera menyelesaikan persoalan yang belum selesai selama delapan tahun ini.

"Yang penting sekarang komunikasi dengan pengembang, karena banyak kesepakatan dengan pengembang, terkait status tanah dan hibah PSU. Kemarin kan sempat tertunda dan sekarang akan kita dorong itu. Untuk infrastruktur transportasi akan menjafi fokus utama kita ke depan. Targetnya seperti itu," ujar Bima.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Eko Prabowo juga turut mendukung wacana ini. “Kita mendukung dan kalau butuh kajian kita siap membuat itu, untuk menyambungkan simpul jalan yang ada disana," kata Eko.

Eko juga mengatakan, penambahan ruas jalan di Kota Bogor sudah menjadi keharusan. Sebab jalan BIRR nantinha bisa menjadi alternatif pengguna jalan di Kota Bogor. Supaya kendaraan tidak menumpuk di jalur sistem satu arah (SSA) dan jalan protokol lainnya.

"Sejauh ini kan masih numpuk di SSA, jadi sangat perlu untuk kehadiran jalan BIRR ini untuk memecah simpul kemacetan," pungkasnya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement