Kamis 01 Oct 2020 09:53 WIB

Amien Rais Batal Gunakan Nama PAN Reformasi untuk Partainya

Amien Rais akan umumkan nama baru partainya siang ini.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bayu Hermawan
Tangkapan layar video Amien Rais yang mengungkapkan bahwa dirinya ingin mendirikan partai baru, Kamis (10/9).
Foto: Tangkapan layar
Tangkapan layar video Amien Rais yang mengungkapkan bahwa dirinya ingin mendirikan partai baru, Kamis (10/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Amien Rais rencananya akan mengumumkan nama dan mukkadimah partai barunya pada Kamis (1/10) siang hari ini. Jelang pengumuman, loyalis Amien Rais, Agung Mozin membocorkan jika partai baru tersebut tidak akan menggunakan nama PAN Reformasi.

"Kita pakai nama baru, ada usulan baru. Kemudian juga memang usulan itu diberikan oleh beberapa kawan," ujar Agung saat dihubungi, Kamis (1/10).

Baca Juga

Agung mengungkapkan, hari ini Amien hanya akan mengumumkan nama partai barunya. Sedangkan logo dan susunan kepengurusannya akan diumumkan di kemudian hari. "Setelah pengumuman (hari ini), logo dan pengurus kemudian," ucapnya.

Lewat partai baru ini, ia yakin banyak kader PAN yang akan ikut bergabung. Sebab, di partai berlambang matahari itu banyak kader yang mendukung sosok Amien.

"Cukup banyak yang menjadi pendukung Pak Amien dan nanti saatnya mereka akan meninggalkan partai itu," ujar mantan Ketua DPP PAN itu.

Diketahui, Amien Rais mengungkapkan bahwa dirinya memastikan akan mendirikan partai politik baru. Partai tersebut akan berasaskan Islam Rahmatan Lil'alamin.

"Islam melarang diskriminasi atas nama apapun. Sementara semboyan kami adalah melawan kezaliman dan tegakkan keadilan," ujar Amien dalam video yang diunggah di Youtube, Kamis (10/9).

Salah satu alasan ia mendirikan partai baru, karena rezim saat ini yang dinilainya semakin meninggalkan etika moral. Terlihat dari sejumlah indikasi yang menandakan bahwa bangsa ini di ambang krisis.

Dengan adanya partai yang dibentuknya ini, ia ingin lapisan masyarakat dhuafa dan mustadh’afin merasakan masa depan yang cerah dan adil. Serta, lebih baik daripada kondisi saat ini.

"Mereka ingin melihat masa depan yang lebih cerah lebih adil, lebih egaliter, lebih etis dan pendek kata lebih baik dari situasi dan kondisi kita sekarang ini," ujar Amien.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement