Kamis 01 Oct 2020 06:50 WIB

Haji dan Batu Jumrah yang Bawa Kita ke Surga

Lempar jumrah memilki makna mendalam saat proses haji

Rep: Budi Rahardjo/ Red: Elba Damhuri
Jamaah memadati  Jamarat saat melempar jumrah, Mina, Selasa (13/8).
Foto: STR/EPA-EFE
Jamaah memadati Jamarat saat melempar jumrah, Mina, Selasa (13/8).

IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Semua amalan yang baik dan ibadah jamaah di Tanah Suci sudah dijanjikan Allah dengan pahala yang dilipatgandakan serta surga yang menantikannya di akhirat.

Setiap ibadah masing-masing memiliki nilai dan amalannya sendiri, termasuk dalam kisah-kisah yang bisa diteladani dalam ibadah haji.

Contoh janji Allah pada hambanya adalah taman surga yang kekal bagi pelontar jumrah. Tiap batu yang dilemparkan merupakan kesaksiannya kepada keesaan Allah.

Ketujuh batu itulah penyelamat jamaah dalam perhitungan amal dan dosa di masa akhir nanti. 

Kisah berikut ini menceritakan seorang laki-laki tengah melakukan ibadah wukuf di Padang Arafah. Di tangannya menggenggam tujuh batu sebagai kesaksian terhadap Allah dan Rasul-Nya.

Menjelang tidur, lelaki itu mengucapkan kalimah syahadat. "Asyhadu anlaa ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah."

Dalam tidurnya, ia bermimpi seakan-akan hari kiamat telah datang. Ketika dihisab, ia diganjar hukuman masuk neraka. Ia kemudian digiring oleh malaikat menuju neraka jahanam. Malaikat bagian azab berusaha berulang kali melempar lelaki itu ke dalam neraka, tetapi tak mampu. Karena, di tangan laki-laki itu terdapat sebuah batu ketika dia melakukan wukuf.

Kemudian, malaikat lainnya yang ikut menggiring, juga tak dapat melempar lelaki itu ke neraka. Batu yang tergenggam di tangannya itu menjadi penghalang laki-laki itu masuk neraka. Begitulah seterusnya sampai tujuh pintu neraka tetap tertutup bagi lelaki tersebut.

Dalam mimpinya itu diceritakan, malaikat lalu menggiringnya ke bawah arasy. Malaikat pun melapor kepada Allah, "Ya Allah, kami tak berdaya melempar hamba-Mu yang satu ini ke neraka. Tentunya, Engkau lebih tahu akan urusan hamba-Mu ini," kata malaikat.

Menjawab laporan malaikat, Allah pun bersabda kepada lelaki itu, "Hai hamba-Ku. Batu-batu yang kau pergunakan untuk bersaksi dengan kalimat syahadat sewaktu engkau menjalankan ibadah wukuf itulah yang menolongmu. Ia tak menyia-nyiakan hakmu. Bagaimana Aku akan menyia-nyiakan hakmu? Aku juga menyaksikan syahadat itu. Malaikat, bawalah hamba ini ke dalam surga."

Lalu, malaikat membawa laki-laki itu ke surga. Namun, saat itu pintu surga sedang tertutup. Tiba-tiba, datanglah persaksian, "Laa ilaaha ilallah." Maka, terbukalah pintu surga dan masuklah lelaki itu ke dalamnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement