REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tidak ada yang tahu bagaimana nasib Liga 1 2020. Kompetisi yang seharusnya dimulai pada 1 Oktober bahkan mundur karena tidak mendapat izin dari kepolisian.
Pelatih Persib, Robert Rene Alberts mengakui kompetisi layaknya perjudian. Meski Persib kini berada di posisi puncak klasemen, tapi itu tidak berpengaruh karena banyak gangguan sebagai dampak pandemik virus corona.
"Tentunya bagus bisa menjadi peringkat pertama di klasemen liga, tapi ini baru tiga pertandingan. Karena liga kembali bergulir ini akan menjadi pejudian, tidak ada yang bisa memastikan liga akan berlangsung sama (seperti sebelum pandemi)," kata Robert dalam wawancara daring, Rabu (30/9).
Robert megakui dari perjalanan persiapan kembalinya kompetisi pun sudah merasakan perbedaan dan berdampak pada tim. Belum lagi faktor lainnya yang bisa saja dihadapi tim di masa depan.
"Jadi banyak faktor yang belum kami ketahui yang harus kami hadapi," katanya.
Beruntung, pelatih asal Belanda ini yakin pemainnya punya motivasi besar untuk mempertahankan posisi mereka di puncak klasemen. Apalagi Persib punya target untuk merebut gelar musim ini.
"Mereka sudah berada di posisi yang pertama dan mereka harus tetap ada di urutan pertama di liga," kata Robert.
"Sepak bola adalah soal kemenangan, tiga poin dan motivasinya adlaah mengoleksi poin sebanyak mungkin di setiap pertandingan," katanya.
Dengan motivasi itu, Robert memastikan satu-satunya yang tidak berubah dari liga adalah Persib tetap berada di puncak klasemen. Bahkan menjadi juara liga musim ini.
"Jika kita bisa lakukan itu, maka posisi teratas di liga yang menjadi target kami beriktunya," kata Robert.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
