Kamis 01 Oct 2020 05:55 WIB

Persib Sebut Penundaan Kompetisi Berdampak pada Pemain

Harusnya kompetisi dimulai kembali hari ini.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pelatih Persib, Robert Rene Alberts di Stadion Sidolig, Kota Bandung, Selasa (15/10).
Foto: Republika/Hartifiany Praisra
Pelatih Persib, Robert Rene Alberts di Stadion Sidolig, Kota Bandung, Selasa (15/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PSSI dan PT Liga Indonesia baru memutuskan untuk menunda kompetisi Liga 1 2020 selama sebulan. Padahal, kompetisi sendiri dijadwalkan akan mulai Kamis (1/10) besok.

Pelatih Persib, Robert Rene Alberts menyebut keputusan tersebut berdampak pada tim. Apalagi Persib sudah siap untuk berangkat ke Yogyakarta melawan PSM Makassar.

"Kami sudah menyiapkan fisik dan secara mental juga kami siap untuk menghadapi lawan pertama pada 4 Oktober. Kami sudah mengatur rencana perjalanan dengan dua bus dan satu mobil juga menyiapkan perbelakan makanan sendiri," kata Robert dalam wawancara daring, Rabu (30/9).

Robert mengakui para staf di balik layar sudah bekerja keras untuk mengikuti anjuran protokol keselamatan. Tidak hanya itu, staf juga sudah menyediakan kebutuhan yang dibutuhkan pemain baik untuk di perjalanan maupun pemulihan pemain.

"Tentunya ini berdampak pada banyak orang karena mereka sudah siap untuk melakkan perjalanan tapi akhirnya batal," kata Robert.

Sebagai gantinya, Robert memberikan libur selama beberapa hari untuk timnya. Dengan libur ini, Robert berharap timnya bisa menjernihkan pikirannya dari apa yang terjadi kemarin.

"Tapi selama libbur ini pemain tetap memiliki program mandiri jadi kami tetap bugar dan pemain ketika kembali berlatih berat badannya tidak naik," katanya.

Robert sadar waktu bersama keluarga menjadi hal yang penting bagi timnya. Dia berharap pemain bisa kembali lagi bergabung latihan dengan pikiran jernih dan motivasi yang tinggi.

"Jadi ketika pekan depan kami berkumpul, semuanya termotivasi untuk melihat ke depan soal kemungkinan liga bergulir November," kata Robert.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement