Rabu 30 Sep 2020 17:33 WIB

Karawang Perketat Pengawasan Protokol Kesehatan Industri

Klaster industri banyak menyumbang tingginya kasus positif Covid-19 di Karawang.

Pekerja berjalan keluar pabrik (ilustrasi). Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, meminta pengawasan penerapan protokol kesehatan di kawasan industri di perketat.
Foto: ANTARA/Candra Yanuarsyah
Pekerja berjalan keluar pabrik (ilustrasi). Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, meminta pengawasan penerapan protokol kesehatan di kawasan industri di perketat.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Penjabat Sementara Bupati Karawang Yerry Yanuar meminta penerapan protokol kesehatan di lingkungan perusahaan diawasi secara ketat. Hal tersebut untuk menghindari semakin tingginya penyebaran virus corona dari klaster industri.

"Karawang ini adalah daerah industri, jadi harus betul-betul dijaga, jangan sampai ada lagi klaster-klaster baru Covid-19 lagi, apalagi klaster baru di sektor industri," kata Yanuar, di Karawang, Jawa Barat, Rabu (20/9).

Baca Juga

Ia mengatakan, baru-baru ini klaster industri banyak menyumbang tingginya kasus positif Covid-19 di Karawang. Sehingga penerapan protokol kesehatan di lingkungan perusahaan harus diawasi secara ketat.

Protokol kesehatan seperti memakai masker, tidak berkerumun, dan membiasakan cuci tangan menggunakan sabun mutlak harus dilakukan. Karena itu menjadi hal yang paling sederhana dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19.

Yanuar melanjutkan, segala sesuatu yang dilaksanakan untuk penanganan Covid-19 harus sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) Gugus Tugas yang sudah dibuat. SOP membantu implementasi kebiasaan baru di lingkungan.

Untuk semua kegiatan produktif yang dilaksanakan perlu memperhatikan pentingnya berdisiplin protokol kesehatan. Yanuar meminta semua pelaku industri membuat simulasi pembatasan kapasitas orang agar tidak terjadi penumpukan karyawan.

"Karena, jika penumpukan terjadi, maka hal itu berpotensi menimbulkan penularan virus corona," kata Yanuar.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement