Rabu 30 Sep 2020 15:15 WIB

Begini Prosedur Isolasi di Hotel Bekasi Buat OTG

Jika kondisi rumah tak layak untuk isolasi, maka pasien akan diisolasi di hotel.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas menyemprotkan disinfektan di kawasan hotel yang akan dijadikan tempat isolasi pasien COVID-19 di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (23/9/2020). Pemerintah Kota Bekasi mengantisipasi lonjakan pasien COVID-19 dengan menyiapkan 90 kamar di salah satu hotel untuk ruang isolasi mandiri.
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Petugas menyemprotkan disinfektan di kawasan hotel yang akan dijadikan tempat isolasi pasien COVID-19 di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (23/9/2020). Pemerintah Kota Bekasi mengantisipasi lonjakan pasien COVID-19 dengan menyiapkan 90 kamar di salah satu hotel untuk ruang isolasi mandiri.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Selain Rumah Sakit Darurat (RSD) Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, mulai Kamis (1/10) besok, pasien Covid-19 tanpa gejala (OTG) sudah bisa ditampung di The Green Hotel, yang beralamat di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kelurahan Kayuringin, Bekasi Selatan. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Bekasi, dr Rina Oktavia, menyebut, prosedur yang diterapkan baik di RSD maupun hotel akan sama.

"Jadi pasien positif ini lapor dulu ke RT/RW, nanti mereka lapor ke puskesmas," kata Rina, kepada wartawan, Rabu (30/9).

Setelah itu, kata Rina, pihak puskesmas akan turun ke lapangan dan dilihat rumahnya. Apabila dalam peninjauan rumahnya tidak layak untuk melakukan isolasi mandiri, maka kepala puskesmas langsung komunikasi ke pihak Dinas Kesehatan.

"Bahwa mereka tidak ada gejala, tidak ada komorbit, rumahnya difoto langsung kasih ke kami nanti kami screening. Kalau memang terpenuhi syarat itu. Baru bisa kami terima di sini," tutur dia.

Selanjutnya, setelah masuk ke RSD Stadion/hotel, tiga hari selanjutnya pasien akan kembali dites usap. Apabila hasilnya negatif, akan ditinjau oleh dokter konsulennya. Jika diizinkan pulang, maka pasien boleh pulang dan melanjutkan isolasi mandiri di rumah.

"Dia masuk, tiga hari dari dia masuk itu kita lakukan swab. Kalau hasilnya negatif kita langsung konsul ke dokter konsulen, dr Antony, kalau misalnya dia bilang boleh pulang, ya kita pulangin," terangnya.

Apabila ada pasien yang masih negatif hasil swab-nya, maka isolasi akan dilanjutkan. Selain itu, jika pasien kondisinya semakin memburuk, maka dokter konsulen akan merujuk ke rumah sakit terdekat.

"Kalau punya keluhan misalnya ada batuk atau sesak. Kita rujuk ke RS rujukan," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement