Rabu 30 Sep 2020 12:37 WIB

Dewan Muslim Ghana Sambut Baik Rencana Kamar Jenazah Muslim

Selama ini, jenazah Muslim di Ghana belum diperlakukan sesuai tata cara Islam.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Dewan Muslim Ghana Sambut Baik Rencana Kamar Jenazah Muslim. Muslimah di Ghana.
Foto: ghanamuslimweb.com
Dewan Muslim Ghana Sambut Baik Rencana Kamar Jenazah Muslim. Muslimah di Ghana.

REPUBLIKA.CO.ID, ACCRA -- Federasi Dewan Muslim (FMC) Ghana mendukung dan menyambut baik rencana Kongres Demokratik Nasional (NDC) membangun kamar mayat jenazah Muslim. Menurut FMC, mereka telah menyadari janji manifesto dari partai politik tersebut, yakni memfasilitasi pendirian kamar jenazah sesuai dengan tradisi dan praktik Islam.

Pembangunan kamar jenazah untuk Muslim ini bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk membangun tim yang bertanggung jawab atas prosedur yang sesuai dengan kebiasaan dan praktik Islam di semua kamar jenazah. Dukungan FMC tersebut tertuang dalam pernyataan yang ditandatangani Sekretaris Jenderal FMC, Al-Hajj Mohammed Amir Kpakpo Addo dan disalin ke Ghanaian Times, Jumat lalu di Accra.

Baca Juga

Pernyataan tersebut mengatakan, tradisi Islam menuntut umat Islam dimakamkan sesegera mungkin setelah dinyatakan meninggal. Selain itu, dikatakan tradisi Islam menuntut agar laki-laki menangani mayat laki-laki dan sebaliknya, tanpa mengekspos bagian pribadi mayat Muslim tersebut, kecuali sejauh yang memang diperlukan.

FMC menunjukkan, umat Islam seringkali menyalahkan rumah sakit dan staf kamar mayat karena memperlakukan orang yang mereka cintai yang meninggal dengan cara yang tidak bersimpati dengan praktik Islam. Mereka menyayangkan karena jenazah laki-laki dan perempuan Muslim digabung di kamar jenazah dalam keadaan telanjang, tanpa mengindahkan amalan moral Islam dalam penanganan jenazah.

"Oleh karena itu tidak selaras dengan Muslim yang diharuskan memberikan penghormatan terakhir yang layak dan bermartabat kepada Muslim yang meninggal," demikian pernyataan FMC, dilansir di All Africa, Rabu (30/9).

Kandidat presiden dari NDC, John Dramani Mahama, selama wawancara langsung dengan TV XYZ dan Woezor TV dua pekan lalu, di Volta mengambil kesempatan menyoroti intervensi yang diusulkan partainya dalam Manifesto Rakyat untuk Zongos dan pemukiman perkotaan yang dirampas. Mantan presiden itu mengatakan, umat Islam memiliki budaya yang sama sekali berbeda dalam hal penanganan jenazah dan proses penguburan.

Ia juga menyinggung rencana partai dalam mengurangi beban umat Islam yang berduka dengan memperlakukan orang yang mereka cintai yang telah meninggal sejalan dengan praktik kepercayaan Islam yang diterima. "Jadi banyak komunitas Muslim yang belum senang. Jadi kami katakan kami akan memfasilitasi pendirian kamar jenazah sesuai dengan kebiasaan dan praktik Islam dan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk membentuk tim fokus yang bertanggung jawab atas prosedur yang sesuai dengan adat islami dan amalannya di semua kamar jenazah umum," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement