Selasa 29 Sep 2020 22:46 WIB

Korsel Ingatkan Warga Jaga Protokol Jelang Libur Besar

Pemerintah Korsel diminta tak mengulangi kesalahan terdahulu.

Petugas menyemprot disinfektan di jalan sekitar Gereja Sarang Jeil di Seongbuk, Korsel pada Senin (17/8). Gereja Sarang Jeil dan Shincheonji menyumbang lonjakan kasus Covid-19 di Korsel.
Foto: EPA
Petugas menyemprot disinfektan di jalan sekitar Gereja Sarang Jeil di Seongbuk, Korsel pada Senin (17/8). Gereja Sarang Jeil dan Shincheonji menyumbang lonjakan kasus Covid-19 di Korsel.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan, pada Selasa (29/9), meminta warganya tetap menjalankan protokol pembatasan sosial di tengah persiapan untuk merayakan hari libur besar.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan 28 infeksi baru per Senin tengah malam. Ini adaah kelima dengan peningkatan dua digit. Jumlah total infeksi nasional pun menjadi 23.699 kasus dengan 407 kematian.

Baca Juga

Angka tersebut dilaporkan satu hari setelah jumlah harian jatuh ke angka terendah sejak klaster-klaster virus muncul bulan lalu di sebuah gereja dan aksi demo politik besar-besaran yang membawa lebih dari 1.800 infeksi.

Otoritas kesehatan mengimbau orang-orang untuk tinggal di rumah dan menghindari pertemuan menjelang liburan syukur musim gugur Korea, Chuseok, yang dimulai pada Rabu. Jutaan warga diperkirakan masih melakukan perjalanan ke seluruh negeri.

"Kita berada dalam situasi bencana penyakit menular yang dapat kita hadapi sekali dalam satu abad. Meskipun sedikit tidak nyaman dan tidak terasa seperti Chuseok, kami mendorong Anda untuk berupaya tetap mengikuti tindakan-tindakan anti-virus," pejabat KDCA Kwon Jun-wook mengatakan dalam sebuah pengarahan.

Kwon mengatakan, tren penurunan kasus merupakan hasil dari pembatasan jarak sosial selama beberapa pekan terakhir. Negara seharusnya tidak mengulangi kesalahan yang membawa lonjakan kasus setelah dua liburan sebelumnya.

Wakil Menteri Kesehatan Kang Do-tae juga mengungkapkan bahaya liburan Chuseok yang dapat memicu gelombang infeksi lagi. "Menjaga jarak dan memakai masker adalah cara teraman untuk melindungi Anda, keluarga, dan masyarakat," kata Kang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement