Rabu 30 Sep 2020 02:31 WIB

Merasa Bukan Tokoh, Bajo Lawan Gibran Rajin Latihan Debat

Bajo berencana meluncurkan program Solo Megapolitan.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Andri Saubani
Pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo Bagyo Wahono (kiri) dan FX Supardjo (kanan) menaiki kuda menuju kantor KPU Solo untuk melakukan pendaftaran Pilihan Wali Kota (Pilwakot) 2020 di Solo, Jawa Tengah, Ahad (6/9/2020). Pasangan Bagyo Wahyono dan FX Supardjo alias Bajo resmi mendaftarkan diri sebagai calon Wali Kota dan Wakil Wali kota Solo pada Pilkada 2020 mendatang melalui jalur perseorangan atau non partai, keduanya akan berhadapan dengan pasangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa yang telah mendaftar sebelumnya.
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo Bagyo Wahono (kiri) dan FX Supardjo (kanan) menaiki kuda menuju kantor KPU Solo untuk melakukan pendaftaran Pilihan Wali Kota (Pilwakot) 2020 di Solo, Jawa Tengah, Ahad (6/9/2020). Pasangan Bagyo Wahyono dan FX Supardjo alias Bajo resmi mendaftarkan diri sebagai calon Wali Kota dan Wakil Wali kota Solo pada Pilkada 2020 mendatang melalui jalur perseorangan atau non partai, keduanya akan berhadapan dengan pasangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa yang telah mendaftar sebelumnya.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Solo dari jalur independen, Bagyo Wahyono-FX Suparjo (Bajo), melakukan persiapan debat terbuka dengan latihan secara rutin. Hal itu dikarenakan Bajo merasa berasal dari kalangan masyarakat kecil sehingga harus banyak belajar.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadwalkan kegiatan debat publik/terbuka pada tahapan kampanye fase kedua antara 26 September-5 Desember 2020. FX Suparjo mengatakan, dirinya bersama Bagyo sudah tiga kali melakukan latihan debat terbuka. Pekan ini, mereka menjadwalkan tiga kali latihan debat termasuk simulasi debat pada akhir pekan nanti.

Baca Juga

"Besok Rabu (30/9) itu ada pemahanan kembali untuk materi-materi debat. Hari Jumat (2/10) nanti ada pendalaman materi, kemudian hari Minggu kami akan simulasi debat lagi. Jadi kami belajar dan belajar, karena kami dari masyarakat kecil bukan dari tokoh, maka kami harus banyak belajar," terang Suparjo kepada wartawan, Selasa (29/9).

Dia mengaku selama ini tidak mengalami hambatan dalam proses belajar tersebut. Suparjo menyebut materi yang dipelajari dalam latihan debat mencakup pendalaman visi-misi dan program-program yang dirancang tim Bajo untuk Kota Solo ke depan. Bajo berencana meluncurkan program Solo Megapolitan yang merupakan realisasi visi-misi papan. Dalam Pilkada Solo 2020 ini, Bajo mengusung visi-misi mengenai sandang, pangan dan papan.

"Di Kota Solo ini kan khususnya dari papan ada tiga sistem yang perlu segera kita selesaikan, yaitu kemacetan yang selama ini menjadi momok terutama hari-hari besar, lalu mengenai banjir tiap musim hujan kita selalu banjir, juga tata kelola yang saat ini boleh dikata masih semrawut," paparnya.

Suparjo mencontohkan, salah satu program yang akan dilaksanakan untuk mengatasi bajir dengan membuat sungai bawah tanah. Di sisi lain, Bajo juga melakukan pendekatan terhadap tokoh-tokoh lintas agama. Pada Selasa, Suparjo melakukan kunjungan ke tokoh agama Budha, dan tokoh agama Katolik.

"Kami sowan untuk minta doanya. Karena yang jelas umat di gereja ini cukup banyak, sekitar 6.000-an. Harapannya bisa mendukung kami," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement