Selasa 29 Sep 2020 16:50 WIB

Dokter Fransiskus Meninggal Setelah Dinyatakan Negatif Covid

Dokter Fransiskus diduga tertular dari salah satu anggota keluarganya.

Tenaga kesehatan memeriksa ambulans di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19
Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
Tenaga kesehatan memeriksa ambulans di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Manajemen RSUD Arifin Achmad (AA) menyatakan dr. Fransiskus Hamido Hutauruk Sp.Og, meninggal dunia pada Senin (28/9). Fransiscus sudah dinyatakan negatif dari Covid-19.

Direktur RSUD AA, dr Nuzelly Husnedi MARS mengatakan Fransiscus memang sempat dirawat karena terpapar Covid-19. Namun, dr Fransiskus sudah dinyatakan sembuh dari virus mematikan itu sebelum meninggal dunia.

"Benar, yang meninggal itu dokter kandungan dengan Covid-19 positif, tapi pekan ini sudah negatif," kata Nuzelly.

Dia menjelaskan selama bertugas di RSUD AA, Fransiskus tidak pernah melayani ataupun merawat pasien Covid-19. Kemungkinan besar, lanjutnya, Frasiskus tertular karena ada salah satu keluarganya yang sebelumnya terkonfirmasi Covid-19.

"Kalau dokter Fransiskus tidak pernah melayani ataupun merawat pasien Covid-19, karena dia dokter kebidanan," katanya.

Menurut dia, dr Fransiskus sempat dirawat di ruang isolasi Pinere RSUD milik Pemprov Riau itu selama dua pekan. Beberapa hari yang lalu, lanjutnya, hasil uji usapnya sudah keluar dan dr Fransiskus dinyatakan sudah negatif dari virus corona. Karena itu, ia menduga Fransiskus meninggal dikarenakan adanya penyakit penyerta.

"Mungkin meninggal karena adanya penyakit penyertanya," kata Nuzelly.

Nuzelly mengatakan jenazah dr Fransiskus akan dikebumikan pada hari ini. Sebelumnya, RSUD AA juga kehilangan salah satu stafnya yang meninggal akibat Covid-19. Dia adalah Muhammad Desfan Karim, Duty Manager Instalasi Rawat Inap Surgikal RSUD AA, yang meninggal dunia pada 22 September lalu.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Riau, tenaga medis di Riau yang meninggal akibat Covid-19 ada tiga orang. Mereka terdiri dari dua orang dokter, dan seorang lagi adalah perawat. Mereka diduga terpapar penyakit mematikan itu saat bertugas di fasilitas kesehatan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement