Selasa 29 Sep 2020 16:39 WIB

EcoNusa Bantu 12 Kampung di Raja Ampat di Masa Pandemi

Pandemi merupakan momen dimana alam dapat beristirahat dari keramaian wisatawan.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Fuji Pratiwi
Pemeriksaan kesehatan untuk warga Kampung Arefi Timur, Distrik Batanta Utara, Kabupaten Raja Ampat yang dilakukan Yayasan EcoNusa.
Foto: dok. Yayasan EcoNusa
Pemeriksaan kesehatan untuk warga Kampung Arefi Timur, Distrik Batanta Utara, Kabupaten Raja Ampat yang dilakukan Yayasan EcoNusa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan EcoNusa memantau pandemi Covid-19 berdampak buruk bagi Papua. Yayasan EcoNusa memberi dukungan melalui EcoNusa Covid-19 Response Expedition yang dilakukan selama sekitar 14 hari di Raja Ampat, Papua Barat. 

Ekspedisi dilakukan oleh 13 orang yang terdiri atas Tim Penanganan Covid-19 EcoNusa, relawan kesehatan, relawan pertanian, dan tim dokumentasi. Mereka menggunakan kapal pinisi mendatangi kampung-kampung di sana.

Baca Juga

Raja Ampat merupakan kawasan yang sebagian wilayahnya terdiri dari pesisir juga pulau-pulau kecil dimana masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan atau penyedia jasa ekowisata yang saat ini terdampak secara ekonomi. Di samping dampak kesehatan, pandemi Covid-19 juga memberikan dampak untuk sektor pariwisata dan pertanian. 

EcoNusa Covid-19 Response Expedition yang dilakukan di 12 kampung Raja Ampat ini juga memberikan bantuan kesehatan seperti pemberian Alat Pelindung Diri (APD), penyuluhan protokol kesehatan, sekaligus penyuluhan pertanian organik, dan menyerahkan peralatan pertanian untuk menunjang ketahanan pangan lokal selama masa pandemi. Kemudian Asosiasi Homestay Raja Ampat memberikan sosialisasi dan bantuan bagi ekowisata yang terdampak pandemi.

Project Leader EcoNusa Covid-19 Response Expedition Cory Adriani Kapa berharap masyarakat dapat lebih memahami wabah Covid-19 dan bagaimana cara melindungi dirinya. Selain itu, program ini mendorong masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri tanpa keluar kampung yang memungkinkan masyarakat berisiko terpapar Covid-19. 

"Selain memberikan penyuluhan kesehatan dan pertanian, EcoNusa Covid-19 Response Expedition juga memberikan beberapa bantuan yang dibutuhkan masyarakat seperti APD lengkap, benih, pupuk tanaman dan alat pertanian, atap daun sagu dan dinding ikat untuk pengelola homestay," kata Cory dalam keterangan pers yang diterima Republika, Selasa (29/9).

Pengelola ekowisata Kampung Sawinggrai Distrik Meos Mansar, Kabupaten Raja Ampat, Mama Tabita mengatakan, ketahanan pangan dengan berkebun dan mencari ikan merupakan cara efektif bertahan dalam kondisi pandemi Covid-19. Sebab wabah ini berdampak besar bagi pengelola homestay.

"Pandemi ini merupakan momen dimana alam dapat beristirahat dari keramaian wisatawan. Dengan adanya bantuan dari tim EcoNusa Covid-19 Response Expedition berupa atap dan dinding, maka kami dapat membenahi lima homestay kami," ujar Mama Tabita.

Perjalanan tim EcoNusa Covid-19 Response Expedition yang berakhir 25 September 2020 lalu telah mengunjungi 12 kampung di Raja Ampat yakni Arefi, Urbinasopen, Saprokren, Yenbuba, Sawinggrai, Arborek, Selpele, Mainyafun, Saukabu, Kalyam, Solol, dan Amdui. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement