Selasa 29 Sep 2020 15:49 WIB

Mahasiswa UMM Menangi Kompetisi Bisnis Sosial

UMM merupakan satu-satunya perguruan tinggi swasta yang mampu meloloskan dua timnya

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gita Amanda
Tim Double-S dari Program Studi (Prodi) Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil meraih perunggu dalam Kompetisi Mahasiswa Nasional Bidang Ilmu Bisnis, Manajemen dan Keuangan (KBMK).
Foto: Humas UMM
Tim Double-S dari Program Studi (Prodi) Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil meraih perunggu dalam Kompetisi Mahasiswa Nasional Bidang Ilmu Bisnis, Manajemen dan Keuangan (KBMK).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tim Double-S dari Program Studi (Prodi) Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang beranggotakan Shalsabilla Febriantika dan Sherly Lola Zuraida berhasil meraih Perunggu (juara 3) dalam Kompetisi Mahasiswa Nasional Bidang Ilmu Bisnis, Manajemen dan Keuangan (KBMK). Ajang yang diadakan Pusat Prestasi Nasional Kemendikbud ini diselenggarakan pada 27 September 2020.

Sebelumnya, UMM merupakan satu-satunya perguruan tinggi swasta yang mampu meloloskan dua timnya ke babak semi final di lomba kategori Perencanaan Bisnis dengan aspek Sustainable Developments Goals (SDGs). Lomba perencanaan bisnis kali ini adalah mengenai SDGs number 1: No Poverty. Sesuai tantangan yang diberikan dewan juri, keduanya memiliki gagasan program #CollaborationForGrobolia.

Baca Juga

#CollaborationForGrobolia yaitu program usaha berupa kolaborasi antara pedagang kaki lima dan komunitas sosial, dan masyarakat umum. Sebuah usaha menawarkan jasa katering yang berasal dari pengelompokan usaha pedagang kaki lima yang nantinya akan ditawarkan kepada masyarakat yang mengadakan sebuah acara. Beberapa di antaranya seperti pernikahan, rapat kantor, pesta, sunatan, dan agenda lainnya.

Anggota tim, Sherly, mengatakan sebagian hasil dari setiap tiga kali pesanan katering akan didonasikan untuk pengembangan atau pembuatan gerobak pedagang kaki lima. "Atau yang kami sebut Gerobak Sosok Mulia atau Grobolia. Penyaluran program gerobak tersebut dilaksanakan bersama komunitas sosial, yaitu Ketimbang Ngemis,” ungkap Sherly.

Menurut Sherly, sosok Mulia tersebut berarti seseorang yang mau berusaha dalam mencari nafkah. Caranya dengan bekerja seperti menjual makanan, minuman, atau barang (disebut pedagang kaki lima).

Sherly berharap program usaha kolaborasi ini dapat menopang kebutuhan masyarakat yang membutuhkan. Dengan demikian, mereka tetap bisa bekerja, memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Dan mendapatkan kehidupan yang layak,” katanya dalam keterangan pers yang diterima Republika, Senin (28/9) lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement