Santri Tasawuf Underground membaca buku di perpustakaan Pondok Tasawuf Underground, Jalan Komplek Ruko Pasar Cimanggis, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (29/9). Pesantren yang diisi dari kalangan anak punk dan jalanan tersebut dirintis oleh Ustadz Halim Ambiya pada tahun 2019 dengan tujuan memberikan ajaran agama dan pendidikan umum dikalangan anak jalanan. Selain itu pesantren tersebut mendirikan perpustakaan, kedai angkringan, dan laundry sebagai upaya pemberdayaan santri. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Santri Tasawuf Underground melaksanakan shalat dzuhur di Pondok Tasawuf Underground, Jalan Komplek Ruko Pasar Cimanggis, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (29/9). Pesantren yang diisi dari kalangan anak punk dan jalanan tersebut dirintis oleh Ustadz Halim Ambiya pada tahun 2019 dengan tujuan memberikan ajaran agama dan pendidikan umum dikalangan anak jalanan. Selain itu pesantren tersebut mendirikan perpustakaan, kedai angkringan, dan laundry sebagai upaya pemberdayaan santri. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Santri Tasawuf Underground berdoa usai melaksanakan shalat dzuhur di Pondok Tasawuf Underground, Jalan Komplek Ruko Pasar Cimanggis, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (29/9). Pesantren yang diisi dari kalangan anak punk dan jalanan tersebut dirintis oleh Ustadz Halim Ambiya pada tahun 2019 dengan tujuan memberikan ajaran agama dan pendidikan umum dikalangan anak jalanan. Selain itu pesantren tersebut mendirikan perpustakaan, kedai angkringan, dan laundry sebagai upaya pemberdayaan santri. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Santri Tasawuf Underground membaca buku di perpustakaan Pondok Tasawuf Underground, Jalan Komplek Ruko Pasar Cimanggis, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (29/9). Pesantren yang diisi dari kalangan anak punk dan jalanan tersebut dirintis oleh Ustadz Halim Ambiya pada tahun 2019 dengan tujuan memberikan ajaran agama dan pendidikan umum dikalangan anak jalanan. Selain itu pesantren tersebut mendirikan perpustakaan, kedai angkringan, dan laundry sebagai upaya pemberdayaan santri. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Santri Tasawuf Underground membaca buku di perpustakaan Pondok Tasawuf Underground, Jalan Komplek Ruko Pasar Cimanggis, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (29/9). Pesantren yang diisi dari kalangan anak punk dan jalanan tersebut dirintis oleh Ustadz Halim Ambiya pada tahun 2019 dengan tujuan memberikan ajaran agama dan pendidikan umum dikalangan anak jalanan. Selain itu pesantren tersebut mendirikan perpustakaan, kedai angkringan, dan laundry sebagai upaya pemberdayaan santri. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Santri Tasawuf Underground membaca buku di perpustakaan Pondok Tasawuf Underground, Jalan Komplek Ruko Pasar Cimanggis, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (29/9). Pesantren yang diisi dari kalangan anak punk dan jalanan tersebut dirintis oleh Ustadz Halim Ambiya pada tahun 2019 dengan tujuan memberikan ajaran agama dan pendidikan umum dikalangan anak jalanan. Selain itu pesantren tersebut mendirikan perpustakaan, kedai angkringan, dan laundry sebagai upaya pemberdayaan santri. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Santri Tasawuf Underground membaca buku di perpustakaan Pondok Tasawuf Underground, Jalan Komplek Ruko Pasar Cimanggis, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (29/9). Pesantren yang diisi dari kalangan anak punk dan jalanan tersebut dirintis oleh Ustadz Halim Ambiya pada tahun 2019 dengan tujuan memberikan ajaran agama dan pendidikan umum dikalangan anak jalanan. Selain itu pesantren tersebut mendirikan perpustakaan, kedai angkringan, dan laundry sebagai upaya pemberdayaan santri. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Santri Tasawuf Underground beraktivitas di Pondok Tasawuf Underground, Jalan Komplek Ruko Pasar Cimanggis, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (29/9). Pesantren yang diisi dari kalangan anak punk dan jalanan tersebut dirintis oleh Ustadz Halim Ambiya pada tahun 2019 dengan tujuan memberikan ajaran agama dan pendidikan umum dikalangan anak jalanan. Selain itu pesantren tersebut mendirikan perpustakaan, kedai angkringan, dan laundry sebagai upaya pemberdayaan santri. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Santri Tasawuf Underground membaca buku di perpustakaan Pondok Tasawuf Underground, Jalan Komplek Ruko Pasar Cimanggis, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (29/9). Pesantren yang diisi dari kalangan anak punk dan jalanan tersebut dirintis oleh Ustadz Halim Ambiya pada tahun 2019 dengan tujuan memberikan ajaran agama dan pendidikan umum dikalangan anak jalanan. Selain itu pesantren tersebut mendirikan perpustakaan, kedai angkringan, dan laundry sebagai upaya pemberdayaan santri. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Santri Tasawuf Underground mengukur kayu untuk renovasi di Pondok Tasawuf Underground, Jalan Komplek Ruko Pasar Cimanggis, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (29/9). Pesantren yang diisi dari kalangan anak punk dan jalanan tersebut dirintis oleh Ustadz Halim Ambiya pada tahun 2019 dengan tujuan memberikan ajaran agama dan pendidikan umum dikalangan anak jalanan. Selain itu pesantren tersebut mendirikan perpustakaan, kedai angkringan, dan laundry sebagai upaya pemberdayaan santri. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Santri Tasawuf Underground membaca buku di perpustakaan Pondok Tasawuf Underground, Jalan Komplek Ruko Pasar Cimanggis, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (29/9).
Pesantren yang diisi dari kalangan anak punk dan jalanan tersebut dirintis oleh Ustadz Halim Ambiya pada tahun 2019 dengan tujuan memberikan ajaran agama dan pendidikan umum dikalangan anak jalanan. Selain itu pesantren tersebut mendirikan perpustakaan, kedai angkringan, dan laundry sebagai upaya pemberdayaan santri.