Selasa 29 Sep 2020 00:08 WIB

Beras Bintuni, Prospek Baru Lumbung Padi di Papua Barat

Lahan-lahan tidur di Teluk Bintuni menjadi prospek areal persawahan.

Rep: Citra Listyarini/ Red: Bilal Ramadhan
Areal sawah di Teluk Bintuni, Papua Barat
Foto: Istimewa
Areal sawah di Teluk Bintuni, Papua Barat

REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- Di sela-sela safari politik yang dilakukan oleh Ir Petrus Kasihiw, MT bersama Matret Kokop, SH, calon petahana Bupati dan Wakil Bupati Teluk Bintuni, pada 26/09/2020, Petrus Kasihiw mengatakan, ada potensi sawah yang bisa digarap oleh Pemda Teluk Bintuni dan Dinas Pertanian ke depan.

“Saya melihat ada kurang lebih 1.700 hektar tanah atau lahan tidur di SP yang bisa dijadikan area persawahan baru. Ini juga menjadi concern saya ketika melakukan kunjungan ke beberapa fakultas pertanian dua bulan silam. Bintuni ini lahan tidur banyak sekali, kenapa area-area ini tidak bisa kita maksimalkan untuk lahan-lahan pertanian,” kata Petrus dalam rilisnya, Senin (28/9).

Pada acara santai tersebut, Petrus melanjutkan lahan-lahan tidur ini sebagai prospek areal persawahan. Karena Teluk Bintuni akan menggandeng pihak-pihak atau lembaga yang berkompeten untuk dapat memperkenalkan teknik pertanian yang efisien, agar hasil produk sawah atau beras Teluk Bintuni ini bisa menjadi potensi baru.

“Bayangkan, Teluk Bintuni ini 21 persen dari Papua Barat. Lahan kita besar, tapi kita masih bergantung pada beras dari luar. Kami sudah melakukan riset di beberapa lahan kecil. Dan ternyata kita bisa menanam padi di sini. Ada daerah-daerah tertentu yang cocok untuk itu. Untuk penggarapnya, kita punya banyak petani yang punya kemampuan di situ. Dan kita nantinya akan menggandeng pihak-pihak ketiga untuk melakukan transfer pengetahuan teknologi, agar hasilnya bisa maksimal,” lanjut Petrus.

Petrus bahkan melihat ke depan, Teluk Bintuni bisa menjadi lumbung padi bagi Provinsi Papua Barat. Pemda Teluk Bintuni ke depannya akan serius menggarap lahan-lahan tidur untuk pertanian, dan tanaman palawija.

“Ini sebagai bagian dari pembangunan berkesinambungan yang masuk dalam visi misi saya dan pak Matret. Segala potensi akan kami maksimalkan. Petani baik dari saudara-saudara kita yang nusantara dan juga tujuh suku, akan kita berdayakan dengan ilmu-ilmu pertanian dan perkebunan baru. Palawija juga akan kita maksimalkan. Ketahanan pangan lokal kita harus bagus. Jadi kita ini jangan cuman terkonsentrasikan sebagai daerah industri saja. Potensi Teluk Bintuni ini besar sekali,” ujar dia.

Ambisi Petrus dan Matret pada periode kedua mereka adalah Teluk Bintuni yang bisa menjadi produsen beras berkualitas. “Ya kami akan serius menggarap lahan pertanian ini. Lahan dan sistem pengairan akan segera kami persiapkan bersama para petani," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement