Senin 28 Sep 2020 19:14 WIB

BPH Migas Gelar Sosialisasi dengan Komisi VII di Pekanbaru

DPR mengevaluasi penyediaan dan pendistribusian BBM maupun elpiji 3 kg

PH Migas menggelar Sosialisasi Tugas, Fungsi dan Capaian Kinerja BPH Migas Tahun Anggaran 2020 yang bertempat di Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara Selasa (8/9).
Foto: BPH Migas
PH Migas menggelar Sosialisasi Tugas, Fungsi dan Capaian Kinerja BPH Migas Tahun Anggaran 2020 yang bertempat di Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara Selasa (8/9).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- BPH Migas menggelar Sosialisasi Tugas, Fungsi dan Capaian Kinerja BPH Migas Tahun Anggaran 2020 yang bertempat di Hotel Royal Asnof Hotel, Pekanbaru, Provinsi Riau Sabtu (26/9) lalu. Hadir sebagai narasumber Anggota Komisi VII DPR RI H. H. Abdul Wahid, Anggota Komite BPH Migas Henry Ahmad dan SBM Pertamina Wilayah Pekanbaru Aditya Agung.

Dalam sambutannya sekaligus membuka secara resmi, Ir. Henry Ahmad, M.T., anggota Komite BPH Migas menyampaikan, bahwa tentunya ada evaluasi melihat kondisi penyediaan dan pendistribusian BBM maupun elpiji tiga kilogaram (kg) dari Anggota DPR RI. Ini bentuk atensi DPR RI terhadap kondisi serta tugas di Komisi VII. Dari BPH Migas dan Pertamina secara rutin ingin mengetahui apa yg terjadi dalam konteks BBM dan pendistribusian di lapangan serta menciptakan komunikasi yang baik dengan stakeholder, mengoptimalisasi tugas fungsi stakeholder agar dapat memberi manfaat bagi masyarakat.

"Kami dari BPH Migas mendapatkan tugas dari pemerintah untuk menyelenggarakan fungsi penyediaan dan pendistribusian BBM serta gas melalui pipa. Kami mengharapkan peran aktif masyarakat sekalian terkait kondisi pelaksanaan penyaluran BBM di wilayah Provinsi Riau khususnya di wilayah Kota Pekanbaru ini, sehingga ketersediaan dan pendistribusian BBM yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di seluruh wilayah NKRI khususnya di wilayah Kota Pekanbaru dan sekitarnya dapat berjalan dengan baik," katanya dikutip dari laman resmi BPH Migas, Senin (28/9).

Anggota Komisi VII DPR RI H. Abdul Wahid mengatakan bahwa Riau adalah daerah lumbung minyak tetapi sampai saat ini Riau belom mendapat hasilnya. Masih terjadi kelangkaan BBM di beberapa daerah di Riau, masyarakat butuh ketersediaan BBM kepastian harga.

 

Pemerintah melalui Pertamina mempunyai program Pertashop yang memungkinkan BUMDes menjadi investor. "Saya meminta BPH Migas dan PT Pertamina (Persero) mencari solusi permasalahan tersebut," katanya.

Pertamina menjelaskan bagaimana alur pendistribusian BBM berjalan dengan baik di Riau, dan memang ada kendala teknis yang menyebabkan kelangkaan di beberapa lokasi. Agung menyampaikan bahwa PT Pertamina sedang mencari investor untuk membangun Pertashop di Provinsi Riau, mengajak BUMDes serta masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam program Pertashop.

Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini yang dihadiri sekitar 200 peserta dengan penerapan protokol pencegahan Covid-19 dapat berjalan lancar. Pada intinya tersampaikan tupoksi, juga hal-hal mendasar yang penting diketahui masyarakat dapat tersampaikan, termasuk peluang usaha yang bisa dikembangkan di daerah, baik sub penyalur maupun Pertashop yang bisa dilirik oleh masyarakat serta harapan dari Pemerintah adalah BBM tepat sasaran dan tepat volume.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement